admin
livescorepialadunia – Israel dan Qatar saat ini telah menyepakati untuk membuka penerbangan secara langsung antar kedua negara. Kebijakan tersebut pun diambil dalam rangka menyambut Piala Dunia 2022 di Qatar.
Kedua negara tersebut sebenarnya tak mempunyai hubungan diplomatik, namun FIFA ikut turut andil menjadi jembatan hubungan bagi kedua negara ini.
Berdasarkan laporan dari The Times of Israel pada hari Jumat, 11 November 2022, penerbangan langsung tersebut juga bersifat charter serta berangkat melalui Bandara Ben Gurion. Penerbangan charter tersebut juga akan dilaksanakan oleh maskapai asing dan bukan milik Israel.
Baca Juga:
- Prediksi Final Piala Dunia 2022, Samuel Eto’o Diledek Media
- Pendukung Timnas Argentina Siap Meriahkan Piala Dunia Qatar
Yair Lapid, sang Perdana Menteri juga telah menyebutkan bahwa negosiasi yang berlangsung selama beberapa bulan saja. Dirinya juga berterima kasih kepada kementerian luar negeri, budaya, olahraga dan transportasi beserta Dewan Keamanan Nasional.
Seorang Dirjen Kemlu Israel yakni Alon Ushpiz juga mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengamankan semua jaminan, termasuk dalam akses sebuah pelayanan konsuler bagi warga israel saat mereka menetap di Qatar.
Tak hanya itu, dirinya juga telah menyoroti bahwa Piala Dunia Qatar 2022 merupakan ajang Piala Dunia pertama yang diadakan di Timur Tengah sehingga Israel juga perlu memperoleh kesempatan untuk ikut memeriahkan ajang akbar dunia ini.
Ushpiz pun menjelaskan bahwa, sebagai Piala Dunia pertama yang digelar di Timur Tengah, dan hal ini tentunya menjanjikan sebuah perayaan sepak bola serta sebuah kesempatan bagi rakyat Israel untuk dapat membangun sebuah koneksi serta banyak pengalaman budaya dengan orang – orang di banyak penjuru kawasan serta dunia yang lebih luas.
Gianni Infantino yakni Presiden FIFA juga telah menyambut keputusan baik ini. Infantino sendiri telah memastikan bahwa rakyat Palestina serta Qatar juga sama – sama dapat menonton Piala Dunia 2022.
Dirinya pun mengatakan bahwa dengan adanya bentuk kesepakatan tersebut, rakyat Israel maupun Palestina akan dapat terbang secara bersamaan serta menikmati sepakbola bersama – sama pula.
Terpilihnya Qatar Sebagai Tuan Rumah Dalam Ajang Piala Dunia 2022
Menjelang digelarnya ajang bergengsi Piala Dunia 2022 Qatar, mantan Presiden FIFA yakni Sepp Blatter juga muncul di depan publik. Dirinya mengklaim bahwa memiliki Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia merupakan suatu kesalahan. Dirinya juga mengungkapkan siapa yang seharusnya menjadi tuan rumah dari ajang bergengsi tersebut.
Blatter sendiri dipecat pada tahun 2015 sebab adanya tuduhan korupsi serta dihukum selama delapan tahun dan tak berkecimpung di dunia sepak bola, menyalahkan teman yang menjadi musuh yaitu Michel Platini.
Tuduhan korupsi terhadap Blatter sendiri adalah membayar Platini yang ketika itu Presiden UEFA sebesar 2 juta dollar.
Sebelumnya, dirinya tersebut memilih Australia sesaat sebelum beralih haluan ke AS dalam perputaran kedua untuk pemungutan suara tuan rumah Piala Dunia 2022. Keputusan tersebut juga sebagai bagian dari ambisinya dalam memberikan hak tuan rumah yang berturut – turut kepada tiga kekuatan besar yaitu Amerika, Rusia, serta China.
Blatter pun sempat diwawancara oleh Tages Anzeiger. Dirinya pun berkata bahwa memilih Qatar merupakan sebuah kesalah. Dan ketika itu, kami sebetulnya telah sepakat untuk Komite Eksekutif bahwa Rusia harus memperoleh Piala Dunia 2018 serta Amerika Serikat pada tahun 2022.
Dirinya pun menambahkan, bahwa alasan dari penjelasannya tersebut berdasarkan tentang isyarat perdamaian, bila dua lawan politik lama menjadi tuan rumah Piala DUnia satu per satu.
Blatter juga mengatakan bahwa yang berkuasa di FIFA selama 17 tahun dan seminggu sebelum adanya Kongres FIFA 2010, serta Platini juga menghubunginya serta mengatakan rencana tersebut tak berhasil.
Namun, seminggu sebelum digelarnya Kongres FIFA 2010, Michel Platini juga menelpon dirinya dan berkata tentang rencana yang tak berhasil lagi. Dan telah memberitahu tentang undangan ke Istana Elysee yang dimana Presiden Prancis Sarkozy baru saja saat makan siang dengan Putra Mahkota Qatar. jadwal piala dunia
Negara Yang Kecil
Untuk lebih lanjut, Sarkozy juga mengatakan kepada Platini untuk melihat apapun yang rekan mereka dari UEFA bisa melakukan untuk Qatar bila ajang Piala Dunia diberikan.
Dirinya pun sempat bertanya dan menjawab bahwa sepp apa yang bisa dilakukan bila Presiden meminta sesuatu ? Dirinya juga menjawab bahwa sudah tak bisa mengandalkan Platini lagi. Hasilnya juga persis seperti saat ini, dan berkat dari empat suara Platini beserta dengan orang – orangnya di Piala Dunia dan jatuh ke Qatar.
Blatter dengan sinisnya mengatakan bahwa Qatar merupakan negara yang terlalu kecil bagi ajang pertandingan akbar. Dan Piala Dunia terlalu besar untuk negara sekecil itu. Hal tersebut merupakan pilihan terburuk.
Tak hanya itu, dirinya juga mempertanyakan tentang keputusan penggantinya yakni Gianni Infantino untuk pindah bersama keluarganya ke Doha.
Dia bertanya, mengapa Presiden baru FIFA tinggal di Qatar. Dia pun menambahkan bahwa orang seperti itu tak dapat menjadi kepala organisasi lokal Piala Dunia, dan itu bukanlah pekerjaannya. Menjadi seorang Presiden FIFA harus mempunyai pengawasan yang tinggi juga, tuturnya menambahkan.
Qatar Menyiapkan Antisipasi Dalam Piala Dunia 2022
Kesiapan dalam segi keamanan di Qatar diperkirakan akan semaksimal mungkin di Piala Dunia 2022 yang telah mengundang sorotan dari mata publik.
Pihak Qatar sendiri sebagai tuan rumah sudah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan 13 negara. Hal tersebut seperti yang telah dilansir di Al Jazeera, Qatar telah melakukan latihan keamanan di seluruh negeri, dan kegiatan tersebut juga memiliki tujuan untuk menguji suatu kesiapan serta daya tanggap pelayanan darurat.
Dan menurut keamanan komite dalam turnamen, latihan yang telah diberi nama Watan (yang berarti bangsa dalam bahasa Arabnya) telah melibatkan sebanyak 32 ribu orang keamanan dari pemerintah serta 17 ribu orang dari sektor keamanan swasta.