Ilija Spasojevic, Samsul Arif dan 3 pemain veteran kinclong di BRI Liga 1 yang pantas masuk Timnas Indonesia

livescore bola – Di tengah mengecewakannya kontribusi striker dari Tim Nasional Indonesia, nama Samsul Arif menggema. Bomber Persebaya Surabaya itu dinilai layak untuk masuk ke dalam tim berjuluk squad Garuda itu.

 

Samsul Arif benar – benar contoh yang nyata ungkapan semakin tua semakin jadi. Penyerang yang berusia 37 tahun itu masih menjadi pilihan utama dari Persebaya. Dari 19 penampilannya di BRI Liga 1, 13 diantaranya sebagai starter.

 

Walaupun kecepatannya berkurang, Samsul bisa menutupinya dengan pengalaman dan ketenangan. Striker yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur ini masih mampu untuk menggelontorkan delapan gol.

 

Samsul Arif memiliki catatan sebagai pemain Indonesia paling subur ketiga di BRI Liga 1 setelah Ilija Spasojevic. dengan 20 gol dan Dimas Drajad dengan 9 gol. Kunci dalam menjaga penampilannya adalah dengan membayar kepercayaan pelatih dengan sebaik mungkin.

 

“Tidak ada rahasia. Jika kita berlatih serius di setiap latihan dan membalas kepercayaan pelatih setiap diberikan kesempatan, pasti setiap pemain akan mendapatkan hasil yang bagus.” ucap Samsul Arif terkait untuk menjaga performa.

 

Selain Samsul Arif, siapa lagi pemain gaek yang harus mendapatkan tempat di Tim Nasional Indonesia era Shin Tae yong?

 

Ilija Spasojevic

hasil skor bola – Sudah menjadi cerita lama jika Ilija Spasojevic tidak mempunyai tempat di Tim Nasional Indonesia di era Shin Tae yong. Bomber pemain Bali united ini dianggap terlalu tua.

 

Karakteristik penyerang yang berusia 34 tahun itu juga tidak masuk pakem nnya Shin Tae yong. Status Ilija Spasojevic sebagai top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 20 gol seolah percuma jika dikaitkan dengan Tim Nasional Indonesia.

 

“Dia juga menjadi top scorer sementara di BRI Liga 1. Akan tetapi pergerakan yang saya inginkan dengan gaya permainan dia itu berbeda. Dia juga sudah berumur. Akan tetapi mengakui kemampuan Spapojevic,” imbuh Shin Tae yong pada bulan oktober 2021.

 

Johan Alfarizi

Shin Tae yong terus mencoba dari sejumlah pemain untuk menjadi pelapis Pratama Arhan di pos bek sayap kiri  Tim Nasional Indonesia. Akan tetapi , hasilnya belum menjanjikan.

 

Mulai dari Miftah Anwar Sani sampai Edo Febriansyah pernah dicoba oleh Shin Tae yong sebagai back-up dari Arhan. Akan tetapi, penampilan dari keduanya kerap mengecewakan.

 

Jika tidak ada lagi pilihan lain, mengapa Shin Tae yong tidak memanggil kembali Johan Alfarizi ke Tim Nasional Indonesia? mumpung performanya di level klub dan Arema FC masih berada di papan atas.

 

Beto Goncalves

Tim Nasional Indonesia krisis striker tajam. Shin Tae yong selalu mempercayai penyerang yang itu – itu saja. Mulai dari Dedik Setiawan sampai Hanis Saghara. Mengapa tidak mencoba Beto Goncalves?

 

Umurnya yang sudah menginjak 41 tahun tidak mengganggunya untuk tetap produktif. Seusai menjadi top scorer Liga 2 2021 dengan perolehan 11 gol. Beto kembali ke Madura United di putaran kedua BRI Liga 1.

 

Beto tetap menjadi primadona di BRI Liga 1. Aura yang masih kuat walaupun sudah berkepala empat. Madura United beruntung kembali mendapatkan tanda tangannya. Dia sudah berhasil mencetak enam gol dari 10 penampilannya.