livescorepialadunia – Luka Modric, pemain legendaris asal Kroasia yang telah menjadi ikon Real Madrid, siap menambah satu pencapaian bersejarah dalam kariernya yang sudah gemilang. Pada pertandingan melawan Celta Vigo mendatang, Modric berpotensi memecahkan rekor yang telah bertahan selama 58 tahun di klub yang bermarkas di Santiago Bernabéu. Rekor tersebut bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga simbol dedikasi, konsistensi, dan profesionalisme yang Modric bawa selama karier panjangnya di Madrid.
Luka Modric: Pilar Utama Real Madrid
Sejak kedatangannya dari Tottenham Hotspur pada 2012, Modric telah menjadi pilar penting bagi Real Madrid. Bermain di posisi gelandang, Modric dikenal sebagai maestro lini tengah yang mampu mengendalikan tempo permainan, memberikan umpan-umpan akurat, serta menjadi penghubung antara lini pertahanan dan serangan. Selama lebih dari satu dekade di klub, Modric telah memenangkan berbagai trofi bergengsi, termasuk lima gelar Liga Champions, empat gelar La Liga, dan beberapa penghargaan individu, termasuk Ballon d’Or pada tahun 2018.
Keberadaan Modric di Real Madrid sangat penting, terutama dalam skema permainan yang mengutamakan penguasaan bola dan serangan cepat. Bersama rekan-rekan setim seperti Toni Kroos dan Casemiro (sebelum pindah ke Manchester United), Modric membentuk trio lini tengah yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola modern. Mereka tidak hanya mendominasi di level domestik, tetapi juga mendominasi Eropa dengan prestasi Liga Champions berturut-turut.
Namun, di usia yang kini menginjak 38 tahun, Modric masih menunjukkan bahwa usia hanyalah angka. Meskipun sering kali berada di usia yang biasanya dianggap sebagai fase penurunan bagi kebanyakan pemain, Modric tetap tampil konsisten dengan fisik yang prima dan keterampilan teknis yang tidak diragukan lagi.
Baca juga:
Rekor Bersejarah yang Siap Dipecahkan
Rekor yang siap dipecahkan Modric terkait dengan jumlah penampilan terbanyak oleh seorang pemain asing di Real Madrid. Sebelumnya dipegang oleh legenda klub, Alfredo Di Stéfano, yang bermain sebanyak 396 kali untuk Los Blancos dari tahun 1953 hingga 1964. Di Stéfano adalah sosok yang tidak hanya membawa Real Madrid menuju kejayaan, tetapi juga menjadi ikon sepak bola dunia. Ia memainkan peran penting dalam era keemasan Real Madrid, terutama dalam memenangkan lima gelar Piala Champions Eropa (sekarang Liga Champions) berturut-turut.
Modric, yang sudah memainkan 396 pertandingan untuk Real Madrid di semua kompetisi, siap melampaui jumlah penampilan Di Stéfano di laga melawan Celta Vigo. Ketika Modric melangkah ke lapangan, ia tidak hanya akan melampaui rekor jumlah penampilan, tetapi juga semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain asing terbesar yang pernah bermain untuk Real Madrid.
Kebesaran Alfredo Di Stéfano dan Luka Modric dalam Sejarah Real Madrid
Untuk memahami signifikansi rekor ini, kita harus melihat lebih dekat pada dampak Di Stéfano dan Modric terhadap Real Madrid. Di Stéfano adalah pemain yang merevolusi cara sepak bola dimainkan. Meski posisi aslinya adalah penyerang, Di Stéfano memiliki fleksibilitas yang luar biasa, sering kali turun ke lini tengah untuk mengatur permainan. Perannya yang serba bisa membuatnya menjadi salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola.
Modric, meski bukan penyerang seperti Di Stéfano, memberikan pengaruh besar dari lini tengah. Modric adalah jenderal di lapangan yang memimpin permainan dari belakang dengan umpan-umpan presisi dan visi permainan yang luar biasa. Meski peran mereka berbeda, kedua pemain ini memiliki kesamaan dalam hal dedikasi mereka kepada Real Madrid. Dan konsistensi performa di level tertinggi.
Selain itu, Modric dan Di Stéfano adalah simbol pemain asing yang meraih kesuksesan luar biasa. Di klub yang dikenal dengan tradisi panjangnya. Real Madrid selalu menjadi klub yang menarik perhatian para pemain top dari seluruh dunia, dan Modric, bersama dengan Di Stéfano, adalah contoh terbaik dari bagaimana pemain asing bisa menjadi bagian integral dari sejarah klub.
Konsistensi yang Langka di Usia Senja
Apa yang membuat Luka Modric luar biasa bukan hanya jumlah penampilannya. Tetapi juga kualitas permainan yang ia tunjukkan di usia yang tidak lagi muda. Di usianya yang ke-38, Modric masih mampu bersaing di level tertinggi dan bermain di liga-liga paling kompetitif di dunia. Kemampuan fisiknya, ketajamannya dalam membaca permainan. Dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang adalah beberapa faktor yang membuat Modric tetap relevan di tim utama Real Madrid.
Di pertandingan-pertandingan penting, seperti di Liga Champions. Luka Modric sering kali menjadi sosok kunci yang membantu Real Madrid meraih hasil positif. Salah satu penampilan paling ikoniknya dalam beberapa tahun terakhir. Adalah saat ia membantu Real Madrid bangkit dari ketertinggalan melawan Paris Saint-Germain pada babak 16 besar Liga Champions 2022. Modric, dengan kecepatannya yang tak lagi muda, masih mampu berlari melawan pemain-pemain muda dan memberikan assist yang krusial.
Selain fisiknya yang masih prima, mentalitas Modric juga menjadi faktor penting. Ia adalah seorang pemimpin di dalam dan luar lapangan, dan menjadi contoh bagi pemain-pemain muda di Real Madrid. Dedikasi Modric terhadap latihan, diet yang ketat, dan gaya hidup profesional membuatnya tetap berada di puncak permainannya. Bahkan ketika banyak pemain seusianya telah gantung sepatu.
Satu aspek lain yang sering kali diabaikan adalah dampak Modric terhadap generasi muda di Real Madrid. Dengan pemain-pemain muda seperti Eduardo Camavinga dan Aurélien Tchouaméni yang semakin banyak mendapat menit bermain. Pengalaman dan pengetahuan Modric menjadi sumber pembelajaran berharga bagi mereka. Modric tidak hanya memberikan kontribusi di lapangan. Tetapi juga di luar lapangan sebagai mentor bagi para pemain muda yang sedang berkembang.