livescorepialadunia – Spekulasi mengenai masa depan Marcus Rashford kembali mencuat ke permukaan. Setelah melalui musim yang naik turun bersama Manchester United, penyerang asal Inggris itu mulai dikaitkan dengan sejumlah klub Premier League lainnya. Salah satu klub yang belakangan ramai disebut-sebut adalah Aston Villa, yang dikabarkan berminat untuk mendatangkan Rashford, setidaknya dengan status pinjaman sebagai opsi awal.
Namun, bagaimana jika skenario Aston Villa batal? Jika The Villans tak jadi mempermanenkan atau bahkan meminjam Rashford, ke mana arah karier sang winger 26 tahun itu selanjutnya? Apakah masih ada tempat untuknya di Premier League? Ataukah ia justru akan mengikuti jejak bintang-bintang Inggris yang merantau ke luar negeri?
Mari kita kupas lebih dalam soal kemungkinan masa depan Marcus Rashford jika tak dipermanenkan oleh Aston Villa.
Rashford dan Situasinya di Manchester United
Marcus Rashford sempat menjadi poster boy Manchester United setelah debutnya yang sensasional di bawah asuhan Louis van Gaal pada 2016. Ia mencetak dua gol dalam laga debutnya di Europa League dan kemudian mencetak gol di Premier League pada akhir pekan yang sama.
Namun, sejak musim 2023/2024, performa mengalami penurunan signifikan. Ia hanya mencetak 7 gol di semua kompetisi hingga bulan April 2024, jauh dari performa gemilangnya di musim 2022/2023 ketika ia menorehkan 30 gol. Konsistensi menjadi masalah utama, ditambah tekanan mental dan kritik dari publik yang membuat kepercayaan dirinya merosot.
Erik ten Hag sendiri disebut-sebut mulai kehilangan kesabaran, terlebih karena Rashford beberapa kali tertangkap kamera terlihat “malas” membantu pertahanan. Rumor tentang ketidakharmonisan dengan manajemen dan staf pelatih juga ikut menyumbang spekulasi bahwa waktunya di Old Trafford bisa jadi sudah habis.
Aston Villa: Peluang atau Sekadar Spekulasi?
Unai Emery sukses membawa Aston Villa bersaing di papan atas Premier League. Klub asal Birmingham itu bahkan sedang mengincar satu tempat di Liga Champions musim depan. Untuk mendukung ambisi tersebut, Aston Villa dikabarkan mencari tambahan daya gedor di sektor sayap. Rashford dinilai cocok untuk peran itu—cepat, lincah, dan memiliki pengalaman besar di liga Inggris serta kompetisi Eropa.
Namun, meski minatnya dikabarkan cukup serius, negosiasi antara Villa dan United belum membuahkan hasil konkret. Salah satu hambatan adalah gaji besar Rashford, yang mencapai sekitar £300.000 per pekan. Villa tampaknya enggan menanggung penuh gaji itu, kecuali United bersedia berkompromi atau status transfernya hanya sebagai pinjaman.
Apabila kesepakatan tak tercapai, Rashford akan tetap menggantung di Old Trafford. Lalu, siapa klub lain yang mungkin jadi pelabuhan barunya?
3 Klub EPL yang Bisa Jadi Tujuan Marcus Rashford
- Newcastle United
Newcastle menjadi salah satu klub yang bisa menampung Rashford, baik dari sisi finansial maupun kebutuhan tim. Di bawah kepemilikan baru dan dengan dana besar dari PIF (Public Investment Fund) Arab Saudi, The Magpies berambisi membangun skuat yang bisa konsisten bersaing di papan atas.
Rashford bisa menambah opsi serangan di sisi kiri maupun sebagai penyerang tengah. Ia juga bisa menjadi figur lokal yang mendongkrak citra Newcastle di mata fans muda Inggris. Namun, keputusan untuk pindah ke klub yang bukan langganan juara bisa jadi pertimbangan tersendiri.
- Tottenham Hotspur
Dengan kedatangan Ange Postecoglou, Tottenham mulai menunjukkan sepak bola menyerang yang atraktif. Rashford bisa cocok dengan gaya main ini—transisi cepat, umpan-umpan progresif, dan ruang eksplorasi di sisi sayap. Terlebih setelah kepergian Harry Kane, Spurs membutuhkan lebih banyak pemain yang bisa mencetak gol dari lini kedua.
Baca Juga:
- Andai Tidak Dipermanenkan Aston Villa, Marcus Rashford Bakal Gabung Klub EPL Ini?
- Ruben Amorim Sebut Penyebab Kekalahan Manchester United: Terlalu Banyak Kesalahan
Spurs juga bisa memberikan jaminan waktu bermain lebih banyak, sesuatu yang tak selalu didapatkan di United. Namun, apakah fans Spurs bersedia menerima pemain rival berat mereka? Ini bisa menjadi sisi emosional yang harus dipertimbangkan.
- West Ham United
West Ham memang bukan klub top-6, tetapi proyek jangka panjang yang sedang dibangun oleh manajemen menarik untuk diperhatikan. Setelah memenangkan UEFA Conference League dan bermain di Liga Europa, West Ham ingin naik level. Rashford bisa jadi ikon baru di sana, sebagaimana Jesse Lingard sempat bersinar saat dipinjamkan ke klub ini.
David Moyes dikenal mampu menghidupkan karier pemain yang sempat “hilang arah”. Rashford bisa menemukan kembali ketajamannya di bawah pelatih asal Skotlandia itu, apalagi dengan sistem serangan balik cepat yang pas dengan gaya mainnya.
Opsi Luar Negeri: Paris Saint-Germain Menunggu
Jika opsi di Premier League gagal punya peluang untuk merantau. Salah satu klub yang sempat mendekatinya adalah Paris Saint-Germain. Dengan kepergian Kylian Mbappé yang hampir pasti menuju Real Madrid, PSG butuh pemain sayap kiri baru yang eksplosif dan berpengalaman di Liga Champions.
Rashford bisa mengisi kekosongan tersebut, apalagi PSG punya daya beli dan mampu membayar gaji besar yang selama ini diterimanya di United. Ia juga akan bermain bersama bintang seperti Ousmane Dembélé dan Vitinha, dalam liga yang tidak sekeras Premier League secara fisik—memberinya ruang untuk memulihkan mental dan fokus pada performa.
Apa Kata Rashford?
Sejauh ini, Rashford belum mengeluarkan pernyataan resmi soal masa depannya. Namun dalam beberapa wawancara, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap musim yang sulit ini dan menyatakan bahwa ia masih “penuh motivasi untuk kembali ke level terbaik.”
Pertanyaannya, apakah United masih percaya padanya? Atau Rashford sendiri yang ingin mencari suasana baru untuk menyelamatkan kariernya?
Aston Villa Bukan Satu-satunya Jalan
Meski Aston Villa tampak menjadi kandidat terkuat untuk mendatangkan kenyataannya masih banyak opsi di atas meja. Klub-klub Premier League seperti Newcastle, Tottenham, hingga West Ham siap menampungnya dengan berbagai skenario. Bahkan, kemungkinan pindah ke luar negeri—seperti ke PSG—juga tak bisa diabaikan.
Bagi Rashford, masa depan di usia 26 tahun ini adalah masa krusial. Jika ingin mengembalikan reputasinya sebagai salah satu winger terbaik Inggris, ia harus memilih klub yang tak hanya memberinya menit bermain, tetapi juga lingkungan yang bisa membangkitkan kembali rasa percaya diri dan gairah bermain.
Jadi, andai Aston Villa tak jadi mempermanenkannya, bukan akhir dari segalanya. Justru bisa jadi awal dari lembaran baru karier Marcus Rashford.