Juan Sebastian Veron
livescorepialadunia – Masalah klasik pemain bintang yang “layu” saat masuk Liga Inggris memang bukan cerita baru, Sob. Sebenarnya, sudah jadi rahasia umum kalau Premier League itu kompetisi yang sangat kejam. Kamu boleh saja jadi dewa di liga lain, tapi saat menginjak rumput Inggris, belum tentu kemampuanmu bisa keluar semua. Pasalnya, fisik harus kuat, tempo mainnya ngebut, dan tidak ada waktu untuk berpikir lama saat membawa bola.
Akibatnya, salah satu “korban” paling ikonik dari ganasnya Liga Inggris adalah Juan Sebastian Veron. Jika kita membicarakan Manchester United (MU) belakangan ini, kita sering melihat nama besar seperti Angel Di Maria, Paul Pogba, hingga Radamel Falcao yang datang dengan ekspektasi tinggi. Sayangnya, ending-nya malah gagal total (flop). Nah, jauh sebelum mereka, Veron sudah merasakan pahitnya pengalaman itu lebih dulu.
Gelandang asal Argentina ini datang ke Old Trafford dengan status mentereng sebagai raja assist dari Liga Italia. Akan tetapi, performanya naik turun sampai akhirnya dijual ke Chelsea dua musim kemudian. Sekarang, Veron mengakui kalau keputusan pindah itu adalah salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Datang Sebagai Raja, Pulang Gigit Jari
Saat Juan Sebastian Veron mendarat di Manchester, antusiasme fans sangat gila-gilaan, Bro. Lagipula, dia adalah jenderal lapangan tengah Lazio, tim yang waktu itu sedang menakutkan di Serie A. Tentu saja, MU berharap dia bisa menjadi kepingan puzzle terakhir untuk membuat Setan Merah makin dominan di Eropa.
Namun, Veron menghadapi masalah besar. Dia masuk ke tim yang sudah punya pakem formasi “sakral” 4-4-2. Sementara itu, di lini tengah sudah ada duet maut Roy Keane yang galak dan Paul Scholes yang jenius. Alhasil, masuknya Veron malah membuat bingung taktik. Dia pun dipaksa beradaptasi bermain di posisi yang tidak natural buat dirinya.
Meskipun begitu, Veron sempat punya momen magis. Ingat tidak waktu MU comeback lawan Tottenham Hotspur dengan skor 5-3? Veron mencetak gol di situ. Tapi sayangnya, momen seperti itu jarang terjadi. Oleh sebab itu, fans MU dan Sir Alex Ferguson lama-lama gregetan karena dia tidak konsisten. Akhirnya, hanya setahun setelah momen itu, Veron dijual murah ke Chelsea.
“Blunder” Fatal Pindah ke Chelsea
Ketika itu, Chelsea sedang kaya raya karena baru diambil alih Roman Abramovich. Mereka sedang memborong pemain bintang untuk menjadi penantang gelar. Veron pun masuk dalam proyek ambisius tersebut. Tapi bukannya bahagia (happy), Veron malah makin suram (gloomy) di London.
Mengutip curhatannya yang dilansir dari Give Me Sport, Senin (22/12/2025), Veron mengatakan kalau masa-masanya di Chelsea itu sangat suram. Bukannya bermain bola, dia malah lebih sering masuk ruang perawatan.
“Di Chelsea, realitanya gue cuma punya waktu main dikit banget. Gue kena cedera punggung parah dan harus absen hampir enam bulan. Akibatnya, pikiran gue isinya cuma pengen balik ke Italia daripada bertahan di Inggris,” kata Veron jujur.
Penyesalan Meninggalkan Old Trafford
Di sisi lain, bagian paling menyedihkan adalah saat dia membicarakan MU. Ternyata, MU tidak pernah mengusirnya.
“Sumpah, sama MU tuh penyesalan gue dikit banget. Tapi, satu yang paling gue sesalin ya keputusan buat ninggalin Manchester. Mereka nggak pernah maksa atau bilang ‘lo harus pergi’, tapi mereka emang ngasih gue pilihan itu,” lanjutnya.
Selain itu, Veron juga bercerita kalau teman-temannya di MU sebenarnya sudah menahannya. “Gue sempet ngobrol sama anak-anak (rekan setim), mereka nyaranin gue buat stay. Namun, di satu titik gue mutusin cabut karena gue pengen main terus. Gue nggak tau, harusnya gue tetep bertahan aja sih,” imbuhnya penuh penyesalan.
Pada akhirnya, nasibnya berakhir tragis. Gara-gara cedera, Veron hanya bermain 7 kali di liga untuk Chelsea selama dua musim. Dia pun dicap sebagai salah satu rekrutan paling mengecewakan dalam sejarah The Blues.
Data & Fakta: Kenapa Veron Bisa Gagal Total?
Agar kamu makin paham kenapa kasus Veron ini jadi pelajaran berharga, mari kita bedah datanya. Berikut adalah beberapa fakta menarik dari sejarah Liga Inggris:
-
Harga Transfer yang Memecahkan Rekor Saat Sir Alex Ferguson membeli Veron dari Lazio tahun 2001, harganya tidak main-main. MU mengeluarkan uang sekitar £28.1 juta. Waktu itu, angka segitu sudah menjadikan Veron pemain termahal dalam sejarah sepak bola Inggris! Sehingga, tekanannya sangat besar. Fans berharap dia bermain seperti gabungan Zidane dan Maradona setiap minggu.
-
Sir Alex Ferguson Sempat Mengamuk Walaupun Veron sering dikritik, Ferguson pernah membelanya mati-matian. Suatu hari di sesi konferensi pers, Opa Fergie mengusir wartawan sambil berteriak: “He is a fcking great player, and you are all fcking idiots!”. Hal ini membuktikan kalau sebenarnya Ferguson sangat percaya pada potensi Veron.
-
Masalah Tempo Permainan Kenapa dia jago di Italia tapi memble di Inggris? Jawabannya ada di waktu dan ruang. Di Serie A, temponya lebih lambat dan taktis. Sedangkan di Inggris, baru pegang bola sedetik sudah ditabrak lawan. Oleh karena itu, Veron sering kehilangan bola karena kebiasaan gaya main lambat.
-
Redemption Arc: Veron Belum Habis! Banyak yang mengira karir Veron tamat setelah gagal di Chelsea. Ternyata salah besar! Veron pulang kampung ke Argentina dan gabung klub masa kecilnya, Estudiantes. Bahkan, dia berhasil membawa klubnya juara Copa Libertadores di tahun 2009. Jadi, skill Veron sebenarnya tidak pernah hilang, dia hanya “salah kolam” saat bermain di Inggris.
Kesimpulannya, kasus Veron ini memberi pelajaran kalau skill dewa saja tidak cukup untuk menaklukkan Inggris. Selain mental baja, butuh kesabaran ekstra untuk beradaptasi. Andai saja waktu itu Veron mendengarkan saran temannya untuk bertahan di MU, mungkin ceritanya akan berbeda!




