livescorepialadunia – Semarak piala dunia semakin begitu terasa dan kental dengan dekatnya jarak waktu menjelang ajang pertandingan yang ditunggu – tunggu oleh banyak orang di seluruh dunia. Piala dunia 2022 akan diselenggarakan di Doha, Qatar. Dan atmosfer menyambut Piala Dunia itu semakin sangat terasa. Pusat perbelanjaan pun telah berhias dengan segala ornamen Piala Dunia 2022. Jam hitung mundur sebelum mulainya kickoff pun terlihat di tengah kota Doha.
Berbagai bendera serta logo Piala Dunia pun telah mulai terlihat di gedung – gedung tengah kota Doha, Qatar. Macam – macam mural sepak bola juga terpampang di dinding gedung kota tersebut. Piala Dunia sendiri akan digelar pada tanggal 20 November sampai dengan 18 Desember mendatang. Terdapat empat stadion di Doha yang akan digunakan untuk pertandingan ajang pertandingan Piala Dunia 2022. Nuansa dari Piala Dunia 2022 juga terlihat jelas di Stadion kereta commuter di Doha. Dan Qatar telah menjadi negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Atmosfer Piala Dunia 2022 tak hanya terasa kental di Qatar saja. Namun, juga di negara – negara belahan Eropa. Terdapat 10 negara Eropa yang telah mendukung kampanye “ One Love “ di Piala Dunia Qatar. Adapun kampanye ini lebih mempromosikan inklusi dan kesetaraan, termasuk juga dengan hak – hak LGBTQ+.
Baca Juga :
- 6 Pemain Bintang Gagal Ramaikan Kontest Piala Dunia 2022
- Maskot Piala Dunia 2022 Qatar Wira – Wiri di Setiap Kota Indonesia
“ One Love “ sendiri diinisiasi oleh Belanda serta didukung oleh sembilan negara lain seperti Denmark, Prancis, Belgia, Norwegia, Jerman, Swiss, Wales, Swedia dan Inggris. Kampanye ini juga mengirim pesan dalam melawan diskriminasi bentuk apapun ketika mata dunia tertuju kepada Piala Dunia di Qatar.
Delapan negara pendukung “ One Love “ yang juga lolos ke Piala Dunia 2022 akan mengenakan ban kapten khusus. Dan ban dengan lengan itu akan bergambar hati dengan warna pelangi yang juga mewakili semua latar belakang semua orang.
Harry Kane, yakni kapten Timnas Inggris juga menegaskan dukungan sepenuhnya untuk kampanye “ One Love “ ini. Dirinya juga berharap bahwa kampanye ini dapat disaksikan oleh seluruh dunia saat gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung.
Berita Bola “ Saya merasa sangat terhormat dan bergabung dengan teman – teman kapten timnas lainnya dalam mendukung gerakan kampanye One Love. Dan sebagai seorang kapten, kami semua mungkin akan memiliki tujuan yang sama yaitu bersaing satu sama lain di lapangan, namun kami juga berdiri secara bersama untuk melawan segala bentuk diskriminasi “, tutur Kane saat diwawancara.
“ Dan hal ini bahkan lebih dari relevan ketika perpecahan biasa yang terjadi di masyarakat. Dan mengenakan ban kapten bersamaan dengan atas nama tim kami yang juga akan mengirimkan pesan yang jelas saat seluruh dunia juga menyaksikan, “ ujarnya menambahkan.
Gerakan “ One Love “ ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah terjadi di Qatar. Negara Arab di Piala Dunia 2022 itu sangat menentang dan tak mengizinkan adanya promosi hak – hak LGBTQ+.
Negara Qatar sendiri juga mengharamkan seks sesama jenis, baik itu gay maupun lesbi. Terdapat juga hukum pidana yang dapat dijatuhkan untuk aktivitas – aktivitas tersebut, yakni masa kurungan penjara selama satu sampai dengan tiga tahun.
Bahkan pesepak bola asal Australia, yakni Adelaide Josh Cavallo yang mengaku dirinya sebagai gay pun ingin sekali tampil di Piala Dunia 2022 Qatar. Akan tetapi, dengan adanya aturan tersebut di Qatar, membuat dirinya untuk berpikir – pikir lagi.
Cavallo sendiri telah membuat gebrakan dengan memberanikan diri mengaku sebagai gay pada Oktober bulan lalu. Adelaide menjadi pesepakbola profesional pertama yang secara berani mengakui dirinya kepada dunia luar.
Pemain itu mengaku ingin sekali membela Australia di kancah internasional dalam ajang Piala Dunia 2022. Akan tetapi, Qatar sebagai tuan rumah memiliki aturan yang ketat perihal LGBTQ+.
Qatar sangat – sangat melarang keras adanya LGBT di negaranya. Walaupun telah dikecam oleh banyak pihak tentang aturannya tersebut, khususnya untuk Piala Dunia 2022 nanti, namun Qatar tetap tak melunak.
Hal tersebut tentunya membuat Cavallo berpikir – pikir untuk bermain di ajang Piala Dunia tersebut. Walaupun dirinya bermimpi untuk membela Socceroos, namun Cavallo mengaku sangat takut.
“ Bila saya mewakili Australia di ajang Piala Dunia, dan dapat mengerahkan segalanya, maka hal tersebut akan menjadi kehormatan besar. Namun, di waktu yang bersamaan juga terbentur adanya hukum yang kuat. Saya ingin melakukan sesuatu yang sangat bagus dalam karir dan bermimpi untuk membela negara saya di Piala Dunia. Namun hal tersebut dapat membahayakan diri saya, “ tuturnya
Kelompok dari hak asasi manusia sendiri termasuk Amnesty International, Human Rights Watch serta FairSquare juga sudah menyoroti masalah ini. Dan mereka juga mengecam perlakuan Qatar terhadap pekerja imigran Piala Dunia 2022.
Qatar juga dituduh telah melakukan kerja paksa dengan waktu yang cukup panjang, hingga tak membayar gaji kepada ribuan pekerja selama berbulan – bulan. Dan negara Timur Tengah itu pun telah gagal dalam mengusut kematian ratusan pekerja imigran dalam suatu proyek di Piala Dunia 2022.
Federasi sepakbola Inggris, FA juga telah melobi FIFA untuk dapat mendukung undang – undang baru bagi pekerja di Qatar. Dan FA juga telah berdialog selama lebih dari satu tahun dengan banyak organisasi hak asasi manusia, yaitu serikat pekerja dan juga LSM untuk mendapat suatu pemahaman yang lebih seimbang terkait isu – isu utama di Qatar serta kawasan regional yang lebih luas.