livescorepialadunia – Piala Dunia 2022 merupakan panggung megah bagi tim nasional Korea Selatan. Dan untuk pertama kalinya, Pejuang Taeguk tersebut telah berhasil dalam menembus babak semifinal dalam turnamen akbar sepak bola empat tahunan ini.
Akan tetapi, dalam melangkah sejauh itu, Korea Selatan pun harus bisa menyingkirkan salah satu kiblat sepak bola dunia, yakni Italia. Negara Lo Stivale tersebut kalah di babak 16 besar. Dan pada akhirnya memiliki cerita yang memunculkan sosok antagonis bagi publik Negeri Pizza tersebut, yakni sosok Ahn Jung-hwan.
Pemain itu menjadi penentu dalam kemenangan Korea Selatan atas Italia. Dalam tandukannya di babak perpanjangan waktu telah mengubah kedudukan dengan hasil score 2-1 yang sekaligus memberikan segel tiket kepulangan Gli Azzurri. Golnya tersebut telah mengubah nasib Ahn Jung-hwan dari sosok yang tak ada apa – apanya, menjadi sosok hero. Karena, awalnya Jung-hwan pernah gagal dalam mencetak gol dari titik penalti setelah sempat ditepis oleh kiper Italia, yakni Gianluigi Buffon.
Tim nasional negara Lo Stivale ini pun tampaknya akan melenggang ke perempat final berkat cetakan gol yang dibuat oleh Christian Vieri di menit ke 18. Dan beruntungnya, pada dua menit menjelang laga tersebut berakhir, Korea Selatan juga sempat menyamakan kedudukannya melalui Seol Ki-hyeon.
Dan dalam pertandingannya tersebut juga telah dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu. Yang dimana masa perpanjangan tersebut, Jung-hwan telah mencetak gol untuk penentu kemenangan melalui sebuah sundulan sekaligus membuat negara Italia masuk dalam kotak.
Baca Juga:
- Kemegahan Piala Dunia 2022 Yang Cantik Dengan Pesona Pasar Souq Waqif
- Piala Dunia 2022 : Ajang Promosi Diri Para Pemain Kelas Dunia
Cetakan golnya ke gawang Italia juga telah membuat nama Ahn Jung-hwan semerbak di negara asalnya tersebut. Akan tetapi berbeda bagi publik Italia. Sebab, mereka menilai bahwa sosok Jung-hwan adalah penghinaan. Kesal, sebab Jung-hwan selama ini mencari makan di negaranya. Benar, memang bahwa Jung-hwan ketika itu tercatat sebagai pemain Perugia yang tampil di Seri – A.
Jung-hwan sempat membela Perugia pada serie A di musim 2000-2002 sebagai pemain pinjaman. Dan dirinya juga telah menunjukkan penampilan bagusnya, walaupun harus menghadapi para pemain Eropa yang secara fisik lebih kuat.
Dirinya juga telah membuat Perugia kaya dengan uang dari turis Korea Selatan yang berdatangan. Karena, saat itu, Jung-hwan menjadi pemain pertama asal Negeri Ginseng yang merasakan kerasnya persaingan dalam Serie A.
Dan singkat kata, penampilan Jung-hwan baik itu di dalam negeri maupun luar negeri telah memperoleh perhatian yang cukup besar bagi masyarakat Korea Selatan. Apalagi mereka juga pernah memberikan julukan kepada pemain tersebut sebagai “ Lord of Ring “ sebab selalu saja melakukan selebrasi ketika menjebolkan bola ke gawang lawan dengan cara mencium cincin yang ada di jemairnya sebagai penghormatan kepada sang istri, yakni Lee Hye-won.
Keberadaan Jung-hwan sendiri di Perugia tak terlepas dari peran Serse Cosmi sebagai sang pelatih. Dirinya juga terpikat dengan penampilan Jung-hwan yang cukup cerdas dan juga mobile. Saat memperoleh kesempatan dalam bermain, Jung-hwan tak pernah menyia – nyiakan kesempatan itu. Dirinya juga membawa Perugia menjadi kuda hitam di Serie A.
Sebab, pada awalnya status Jung-hwan di Stadio Renato Curi merupakan pinjaman dari Busan Daewoo Royals. Lalu, Cosmi juga telah merekomendasikan supaya Jung-hwan dibeli dengan nilai yang dibicarakan.
Livescorebola. Busan sendiri sebenarnya telah setuju untuk menjual Jung-hwan ke Perugia. Tetapi, baru akan diresmikan setelah ajang Piala Dunia berakhir. Dan semuanya itu menjadi berantakan saat bos Perugia, yakni Luciano Gaucci telah mengambil keputusan yang cukup kontroversial setelah momen menyakitkan yang tim nasional Italia di Piala Dunia 2022.
Dirinya telah membatalkan kesepakatan dengan Busan perihal status permanen Jung-hwan tersebut pada keesokan harinya.
“ Jung-hwan tak akan pernah menginjakkan kaki di Perugia lagi. Sebab, saya tak ada niat untuk membayar gaji kepada orang yang sudah merusak sepak bola Italia, “ tutur Gaucci.
“ Dirinya adalah fenomena hanya saat bermain melawan Italia. Saya sendiri adalah seorang nasionalis dan telah menganggap bahwa perilaku tersebut seperti tak hanya sebagai penghinaan terhadap kebanggaan Italia, namun juga sebuah pelanggaran terhadap negara yang telah dua tahun lalu membuka pintu untuknya “.
Namun, berbeda dengan pelatih Korea Selatan, Guus Hiddink yang telah menganggap bahwa Gaucci memiliki sikap yang kekanak – kanakan sebab telah memecat Jung-hwan. Bahkan, pelatih Perugia Serse Cosmi juga telah mendesak Presiden untuk mempertimbangkan kembali pemecatan tersebut.
Dan Cosmi juga telah menjelaskan kepada Gaucci bahwa Jung-hwan mempunyai potensi sebagai pemain yang besar. Walaupun demikian, Gaucci tetap bersikeras dengan keputusannya dan menolak untuk meminta maaf.
Akan tetapi, setelah dirinya berpikir ulang, akhirnya Gaucci menarik kembali apa yang terlanjur dia ucapkan. Dirinya pun telah menyetujui transfer 1,2 juta pounds untuk mempermanenkan status Jung-hwan dari Busan.
Namun, Jung-hwan telah terlanjur tersinggung dan dirinya merasa takut bila keselamatannya terancam bila kembali ke Serie A. Dan pada akhirnya dia menolak untuk kembali ke Perugia.
“ Saya tak akan lagi membahas tentang perpindahan ke Perugia yang telah menyerang karakter saya. Bukan memberi selamat untuk gol – gol yang telah saya hasilkan selama Piala Dunia, “ tutur Jung-hwan.
Dan pada akhirnya, FIFA turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Dan mereka juga memerintahkan Jung-hwan untuk membayar kepada Perugia senilai 3,5 juta USD sebagai bentuk kompensasi sebab telah membatalkan kesepakatan yang telah terjadi.
Master sepak bola asal Korea Selatan tersebut memiliki akhir karir yang berlanjut ke babak 8 besar Piala Dunia 2022 dengan memulangkan Spanyol melalui adu penalti 5-3. Dan pejuang Taeguk sendiri pada akhirnya berhenti di babak semifinal setelah diterjang oleh Jerman dengan hasil skor 1-0.
Kemudian, dirinya pun terpilih lagi untuk membela Korea Selatan di Piala Dunia 2006. Dirinya pernah mencetak gol kemenangan 2-1 pada pertandingan pembukaan melawan Togo. Namun, setelah Piala Dunia, Jung-hwan dilepas oleh Duisburg dan memilih kembali ke Korsel untuk membela Suwon Samsung Bluewings serta Busan IPark.
Namun, pada akhirnya dirinya memilih untuk pensiun pada 30 Januari 2012. Dia lalu membanting setir menjadi seorang artis di negeri Ginseng tersebut. Memerankan berbagai drama dan sempat pula menjadi seorang presenter.