livescorepialadunia – Pertandingan besar akan segera datang bagi Arsenal di ajang Liga Champions, di mana mereka harus menghadapi salah satu kekuatan terbesar sepak bola Eropa saat ini, Paris Saint-Germain (PSG). Namun, kabar buruk menghantui The Gunners menjelang laga krusial ini: dua bek utama mereka kemungkinan besar tidak bisa tampil karena cedera. Absennya dua pemain kunci di lini belakang ini tentu membuat manajer Mikel Arteta pusing tujuh keliling. Laga melawan PSG jelas tidak akan mudah, terutama ketika Arsenal harus tampil dengan pertahanan yang tidak lengkap dan menghadapi serangan dari para bintang seperti Kylian Mbappé, Neymar, dan Ousmane Dembélé. Dalam artikel ini, kita akan membahas situasi Arsenal, bagaimana absennya dua bek ini bisa mempengaruhi strategi mereka, dan peluang mereka dalam menghadapi PSG.
Absennya Dua Bek Kunci Arsenal: Masalah Besar di Lini Belakang
Sebelum laga besar melawan PSG, Arsenal mendapat kabar buruk terkait kondisi dua bek utamanya, Ben White dan Gabriel Magalhães. Ben White, yang biasanya tampil solid di posisi bek tengah atau sebagai bek kanan, mengalami cedera pada pertandingan terakhir mereka di Liga Premier Inggris. Sementara itu, Gabriel Magalhães juga diragukan bisa tampil akibat cedera hamstring yang ia alami dalam sesi latihan. Kehilangan dua pemain penting di lini belakang ini tentu saja menjadi pukulan berat bagi Arsenal.
Ben White dikenal sebagai bek yang mampu memberikan stabilitas di lini belakang Arsenal dengan penempatan posisi yang cerdas dan kemampuannya dalam memotong serangan lawan. Selain itu, White juga sering membantu dalam membangun serangan dari belakang, dengan operan-operan yang presisi dan kepercayaan dirinya dalam menguasai bola. Kehadirannya di lini belakang menjadi kunci dalam strategi Mikel Arteta, yang kerap mengandalkan build-up play untuk memulai serangan.
Di sisi lain, Gabriel Magalhães adalah figure penting di pertahanan Arsenal, terutama dalam duel udara dan fisik. Bek asal Brasil ini memberikan keseimbangan di lini belakang dan mampu mengantisipasi serangan bola mati, baik saat bertahan maupun saat membantu penyerangan. Kehilangan Gabriel tentu akan mengurangi kekuatan fisik yang dibutuhkan untuk menghadapi penyerang-penyerang PSG yang memiliki kemampuan teknik tinggi dan kecepatan luar biasa.
PSG: Lawan yang Sulit Ditaklukkan
PSG datang ke pertandingan ini dengan skuat penuh dan dalam kondisi yang cukup prima. Tim asuhan Luis Enrique ini memiliki barisan penyerang yang menakutkan, termasuk Kylian Mbappé, Neymar, dan Ousmane Dembélé, yang semuanya memiliki kemampuan individu di atas rata-rata dan bisa mengubah jalannya pertandingan dalam sekejap. PSG dikenal dengan gaya permainan menyerang yang agresif, mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan kreativitas para pemainnya untuk menciptakan peluang.
Kylian Mbappé, yang telah menjadi andalan PSG selama beberapa tahun terakhir, dipastikan akan menjadi ancaman terbesar bagi Arsenal. Dengan kecepatannya yang luar biasa dan kemampuan finishing yang mematikan, Mbappé akan menjadi masalah besar bagi pertahanan Arsenal yang saat ini mengalami krisis cedera. Neymar, dengan dribel dan visi permainannya, juga bisa membuat lini pertahanan lawan kebingungan. Di sisi lain, Dembélé memberikan opsi di sayap dengan kemampuannya yang eksplosif dalam menembus pertahanan.
Luis Enrique kemungkinan besar akan memanfaatkan absennya dua bek utama Arsenal dengan menerapkan tekanan yang lebih besar di lini depan. PSG dikenal dengan gaya bermain mereka yang suka menyerang dari berbagai sisi, baik melalui sayap maupun dari lini tengah, dan absennya Ben White serta Gabriel Magalhães tentu menjadi kesempatan bagi PSG untuk mengeksploitasi kelemahan Arsenal.
Baca juga:
Alternatif Pertahanan Arsenal: Bagaimana Arteta Akan Merespons?
Mikel Arteta harus memutar otak untuk menutupi absennya dua bek utama mereka. Salah satu opsi yang mungkin diambil oleh Arteta adalah memanggil Rob Holding dan Takehiro Tomiyasu untuk mengisi kekosongan di lini belakang. Rob Holding, meskipun tidak selalu menjadi pilihan utama, memiliki pengalaman di level tinggi dan bisa diandalkan dalam kondisi darurat. Sementara itu, Takehiro Tomiyasu adalah bek serbaguna yang bisa bermain di berbagai posisi, baik di kanan maupun di tengah.
Tomiyasu kemungkinan akan mengisi posisi bek kanan menggantikan Ben White. Sementara Rob Holding akan berduet dengan William Saliba di jantung pertahanan. Saliba sendiri, meskipun tampil mengesankan sejauh ini. Akan menghadapi tekanan besar untuk memimpin lini belakang dan memberikan ketenangan di tengah absennya Gabriel. Kombinasi antara Holding dan Saliba akan diuji secara maksimal. Terutama dalam menghadapi pemain seperti Mbappé yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan setiap kelemahan kecil di pertahanan lawan.
Selain itu, Arteta juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan formasi tiga bek. Dengan menambah seorang pemain bertahan ekstra untuk memberikan lebih banyak perlindungan di belakang. Dalam situasi ini, Kieran Tierney atau Jakub Kiwior bisa masuk sebagai bek tambahan. Sementara Tomiyasu dan Tierney bisa berperan sebagai wingback untuk menambah kekuatan pertahanan sekaligus membantu serangan. Formasi ini akan memberikan stabilitas yang lebih besar, tetapi juga berisiko mengurangi opsi serangan. Terutama dalam menghadapi PSG yang memiliki lini tengah dan serangan yang sangat dominan.
Kunci Strategi Arsenal: Menjaga Disiplin dan Mengandalkan Serangan Balik
Menghadapi PSG yang memiliki kualitas serangan yang luar biasa, Arsenal harus bermain dengan disiplin tinggi di lini belakang. Menjaga kedalaman dan tidak membiarkan ruang bagi Mbappé atau Neymar untuk bergerak bebas menjadi kunci utama dalam strategi pertahanan Arsenal. William Saliba harus memimpin pertahanan dengan baik. Sementara Rob Holding harus memastikan dirinya tidak membuat kesalahan yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang PSG.
Selain fokus pada pertahanan, Arsenal juga harus cerdik dalam memanfaatkan serangan balik. PSG sering kali meninggalkan celah di lini belakang ketika terlalu asyik menyerang. Dan ini bisa dimanfaatkan oleh Arsenal dengan kecepatan pemain-pemain seperti Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli. Kedua pemain ini memiliki kemampuan untuk menyerang dari sayap dengan cepat. Dan mereka harus berada dalam kondisi terbaik mereka untuk dapat menciptakan peluang yang bisa mengubah jalannya pertandingan.