Trofi Piala Dunia telah tiba di Ekuador dan telah diterima oleh Presiden Ekuador yakni Guillermo Lasso, pada hari Senin, 31 Oktober 2022 di Istana Carondelet waktu setempat.
Livescorepialadunia. Dengan kedatangannya tersebut merupakan bagian dari tur trofi Piala Dunia FIFA ke 51, yaitu negara yang dilaksanakannya sampai dengan pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Dengan trofi emas murni tersebut tiba di ibu kota Ekuador yang telah dibawa dengan menggunakan pesawat penerbangan pribadi oleh pemenangan Piala Dunia Qatar 2022 bersama Brasil, yaitu Lucio.
Lucio sendiri telah menyerahkan replika piala tersebut menjadi sebuah penghargaan paling tinggi dalam cabang olahraga sepak bola tersebut kepada Presiden Ekuador, yakni Guillermo Lasso.
Sang presiden sangat merasakan suatu kehormatan mempunyai trofi di negara tersebut. Namun, di atas semua hal tersebut dirinya lebih menantikan suatu partisipasi timnas Ekuador di Piala Dunia Qatar 2022.
Bahkan skuad tiga warna tersebut akan menjadi negara yang membuka suatu turnamen akbar, pada tanggal 20 November dan juga telah menghadapi tuan rumah Qatar.
Dan mendekati ajang pertandingan tersebut, Guillermo Lasso juga mengirim pesan yang emosional dalam melipatgandakan suatu motivasi maupun spirit dalam skuat timnas ekuador supaya dapat tampil dengan sangat hebat di panggung Piala Dunia 2022.
Acara kepresidenan pun juga telah dihadiri oleh pejabat pemerintah serta perwakilan dari tim nasional, terdiri juga dari pelatih Gustavo Alfaro yakni sang kiper Hernan Galendez penyerang Djorkaeff Reasco serta presiden Federasi Sepak Bola Ekuador yakni Francisco Egas.
Kenangan Piala Dunia 2006
Tim nasional Ekuador telah kembali dan ikut berpartisipasi dalam Piala Dunia setelah berhasil lolos pada babak keempat kualifikasi zona Amerika Serikat. Dan beberapa nama pemain yakni La Tricolor juga sudah dipersiapkan oleh sang pelatih yakni Gustavo Alfaro agar dapat diboyong ke dalam Piala Dunia 2022.
Piala Dunia 2022 sendiri akan dilangsungkan pada tanggal 20 November sampai dengan 18 Desember 2022 di Qatar. Dan sebanyak 32 tim juga sudah dipastikan ikut dalam berpartisipasi pada babak utama termasuk juga ekuador.
Dengan perjalanan La Tricolor sampai dengan berada pada posisi sekarang ini tentunya cukup berbatu. Sebab, pada tahun 2006 lalu, Ekuador juga sudah berhasil meraih yang terbaik dalam Piala Dunia setelah berhasil lolos ke 16 besar, akan tetapi dikandaskan Inggris melalui gol semata wayang dari pemain mega bintang David Beckham.
Dengan memori Piala Dunia tahun 2006 tersebut tentunya menjadi suatu semangat bagi para pemain Ekuador paling tidak untuk bisa mengulang pencapaian, atau juga bisa melangkah lebih jauh lagi di Qatar 2022.
Kebetulan, dalam ajang Piala Dunia 2006, Ekuador sendiri telah berada satu grup dengan tuan rumah ketika itu yakni Jerman.
livescore piala dunia. Ekuador juga hadir dengan salah satu generasi yang emasnya dengan dimotori oleh Antonio Valencia, Ivan Hurtado, Agustín Delgado serta pemain lainnya yang telah mengungguli Polandia 2-0 pada pertandingan pertama.
Kemudian, juga telah memastikan untuk tiker 16 besar yaitu setelah menghancurkan sebuah Kosta Rika pada laga kedua dengan skor 0-3. Namun juga kalah telak dari tuan rumah jerman 0-3.
Untuk Piala Dunia 2014 lalu, Ekuador sendiri harus pulang sebab mengalami kegagalan dalam lolos ke fase grup setelah mencapai finish pada peringkat ketiga.
Setelah gagal dan lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia, di Piala Dunia tahun ini Ekuador akan kembali bangkit serta mengandalkan Enner Valencia ketika babak kualifikasi.
Pemain bintang ini juga telah berhasil untuk memperkuat La Tricolor dengan menyumbang sebanyak 4 gol dalam babak kualifikasi tersebut.
Potensi Menjadi Kuda Hitam
Hasil dari suatu undian grup, La Tricolor harus siap untuk menghadapi Qatar sebagai tuan rumah. Dan hal tersebut tentunya membuat Gustavo Alfaro menjadi tak sabar untuk menantikan Piala Dunia 2022.
Bahkan, dalam pertandingan melawan Qatar nantinya juga akan menjadi seperti laga fina bagi Ekuador. Terdapat tiga poin pertama yang akan sangat penting untuk diraih agar memudahkan langkah ke 16 besar.
Dan setelah menghadapi Qatar, Ekuador sendiri juga akan mencoba tim unggulan, Belanda serta di laga terakhir dalam menghadapi Senegal.
Walaupun berstatus bukan unggulan, namun Ekuador juga telah berpotensi dalam mengejutkan, apalagi bukan suatu hal yang tak mungkin untuk menyamakan sebuah pencapaian pada skuat di Piala Dunia 2006 dengan berhasil lolos ke babak 16 besar.
Adapun peluang terbesar bagi Ekuador yaitu untuk mengamankan laga pertama dalam melawan Qatar, dan juga berharap paling setidaknya pernah mengejutkan Belanda dengan hasil imbang serta terakhir untuk menaklukkan juara Afrika, Senegal.
baca juga:
- Lionel Messi Siap Balas Dendam di Piala Dunia 2022 Qatar
- Qatar Telah Menyiapkan Suporter Bayaran Di Piala Dunia 2022
Skuad Ekuador saat ini juga telah bermaterikan para pemain dari sejumlah negara. Termasuk juga diantaranya yaitu trio pemain Brighton dan Hove Albion, Moises Caicedo, Pervis Estupinan, serta Jeremy Sarmiento.
Namun, Enner Valencia juga tetap menjadi nama yang paling keren dalam skuad Ekuador. Striker Fenerbahce juga tak hanya diandalkan untuk menjadi mesin gol, juga kepemimpinannya di lapangan sebagai posisi kapten.
Enner Valencia juga merupakan pemilik caps paling banyak di skuad timnas Ekuador. Pemain berusia 33 tahun tersebut telah mengemas 74 caps serta telah mencetak sebanyak 35 gol.
Di belakang Enner Valencia juga ada kiper LDU Quito yakni Alexander Dominguez dengan 67 caps. Kemudian Angel Mena bersama dengan Carlos Gruezo yang juga bersama – sama dengan mengoleksi 45 caps.
Adapun satu hal yang telah membuat publik sepak bola Ekuador dengan perasaan harap – harap cemas yaitu menanti kabar baik dari pemain Sao Paulo, Robert Arboleda yang sedang berjuang untuk memulihkan cedera.
Dan saking berharap pada tenaga bek yang berusia 31 tahun tersebut, Gustavo Alfaro bahkan sampai memohon kepada sang pelatih yakni Sao Paulo, Rogerio Ceni untuk dapat melepas sang pemain dalam melanjutkan proses pemulihan bersama dengan tim dokter Ekuador.