livescorepialadunia – Musim 2024/2025 menjadi musim yang penuh transisi bagi FC Barcelona. Di tengah usaha untuk kembali bersaing di level tertinggi Eropa, klub Catalan ini masih dibayangi oleh masalah finansial, inkonsistensi performa, dan tekanan untuk melakukan regenerasi skuad. Dalam situasi ini, langkah yang tak bisa dihindari adalah merampingkan skuad, dan itu berarti melepas beberapa pemain—termasuk nama-nama besar.
Saat bursa transfer musim panas 2025 semakin dekat, rumor soal siapa saja pemain yang akan meninggalkan Camp Nou mulai beredar kencang. Dari deretan nama yang dibicarakan, ada tiga pemain Barcelona yang paling dekat dengan pintu keluar, baik karena alasan teknis, finansial, atau keputusan pribadi.
Berikut ini adalah tiga pemain Barcelona yang hampir pasti akan meninggalkan klub dalam waktu dekat, beserta alasannya.
Raphinha – Sayap Mahal yang Tak Sepenuhnya Memenuhi Harapan
Didatangkan dari Leeds United pada 2022 dengan harga sekitar €58 juta (plus bonus), Raphinha sempat digadang-gadang sebagai penerus lini sayap Barcelona yang dinamis. Namun setelah tiga musim, performanya masih dianggap belum stabil.
Meski kontribusinya cukup lumayan secara statistik—mencetak 9 gol dan 11 assist musim ini di semua kompetisi—Raphinha tak kunjung menjadi pilihan utama yang tak tergantikan. Ia sering bergantian dimainkan dengan Lamine Yamal dan Ferran Torres. Bahkan dalam laga-laga penting, Xavi dan pelatih interim Rafael Márquez kerap memilih pemain muda Barcelona.
Raphinha juga sempat mengalami beberapa cedera minor yang mengganggu ritme permainannya, serta dianggap tidak selalu cocok dengan filosofi penguasaan bola ala Barça. Gaya bermainnya yang lebih direct kadang justru berbenturan dengan build-up lambat dari lini tengah.
Di sisi lain, beberapa klub Premier League seperti Newcastle United dan Tottenham Hotspur dikabarkan siap menebusnya dengan harga yang cukup menarik: di kisaran €45–50 juta.
Situasi:
- Gaji tinggi dan posisi tak aman di skuad
- Tawaran dari Inggris mulai masuk
- Barcelona butuh pemasukan untuk keuangan klub
Kesimpulan: Raphinha kemungkinan besar akan dijual untuk mendatangkan dana segar, membuka ruang bagi pemain muda Barcelona, dan mengurangi beban gaji.
Andreas Christensen – Bek Andal, Tapi Terlalu Banyak Persaingan
Sejak datang secara gratis dari Chelsea pada 2022, Andreas Christensen menunjukkan performa yang solid. Ia menjadi andalan saat Barcelona menjuarai La Liga 2022/2023. Namun, musim ini, situasinya berubah drastis.
Masuknya Iñigo Martínez, bangkitnya Ronald Araújo, dan konsistensi Pau Cubarsí serta Jules Koundé di lini belakang membuat posisi Christensen semakin terpinggirkan. Ia juga sempat bermain sebagai gelandang bertahan, namun tak memberikan pengaruh besar seperti yang diharapkan.
Dengan usia yang sudah menginjak 29 tahun dan kontrak yang masih mengikat hingga 2026, Barcelona melihat peluang untuk menjualnya demi keuntungan bersih, mengingat biaya transfernya nol saat bergabung dari Chelsea. Menurut laporan Sport, ada ketertarikan dari klub Serie A seperti Napoli dan Juventus, yang membutuhkan bek tengah berpengalaman.
Situasi:
- Persaingan ketat di posisi bek tengah
- Usia dan peluang menjual untuk profit
- Performa tidak menurun, tapi tidak menonjol
Kesimpulan: Christensen bisa dijual untuk menyeimbangkan skuad, memberi waktu bermain lebih kepada bek muda, serta menjadi langkah cerdas finansial.
Baca Juga:
- Kaoru Mitoma: Sedikit Menit, Banyak Manfaat
- Kartu Merah Santiago Gimenez Saat Lawan AS Roma, Kenapa Bisa Terjadi?
Marcos Alonso – Kontrak Habis dan Tidak Akan Diperpanjang
Jika ada satu nama yang hampir pasti keluar, itu adalah Marcos Alonso. Bek kiri berpengalaman ini kontraknya akan habis di akhir musim 2024/2025, dan menurut laporan dari Mundo Deportivo, pihak klub sudah memutuskan tidak akan memperpanjangnya.
Sejak kedatangannya dari Chelsea pada 2022, Alonso jarang benar-benar menjadi pemain inti. Musim ini, ia lebih sering menjadi pelapis Alejandro Balde, bahkan sempat absen dalam waktu lama karena cedera. Penampilannya tidak buruk, tapi juga tidak memberikan kontribusi besar.
Di usianya yang kini 34 tahun, Barcelona ingin lebih fokus memberi menit bermain kepada pemain muda Barcelona, serta mendatangkan bek kiri baru dengan gaya bermain yang lebih modern dan dinamis.
Situasi:
- Kontrak habis, performa minim
- Tidak masuk dalam rencana jangka panjang klub
- Ingin memberikan jalan kepada generasi berikutnya
Kesimpulan: Kepergiannya tidak mengejutkan dan menjadi langkah logis bagi kedua belah pihak.
Pemain Lain yang Mungkin Menyusul
Selain tiga nama di atas, ada beberapa pemain lain yang masih dalam tanda tanya besar, tergantung pada situasi transfer musim panas nanti:
- Ferran Torres: Penampilannya tidak konsisten, dan kabarnya masuk daftar jual jika ada tawaran yang pas.
- Ansu Fati: Usai masa peminjaman di Brighton, masa depannya masih belum jelas, dan bisa saja kembali dilepas secara permanen.
- Oriol Romeu: Tidak sesuai harapan sejak direkrut dari Girona, dan bisa saja dilepas lebih cepat dari kontraknya.
Mengapa Barcelona Harus Melepas Pemain?
Langkah melepas pemain bukan hanya soal teknis, tetapi juga strategi finansial. Barcelona masih dibayangi aturan Financial Fair Play dan krisis keuangan pasca-pandemi yang belum sepenuhnya pulih.
Untuk bisa mendaftarkan pemain baru, menaikkan gaji pemain inti, serta menjaga struktur ekonomi klub tetap sehat, Barcelona harus menjual beberapa nama. Terutama pemain dengan gaji tinggi atau yang tidak lagi memiliki peran signifikan di skuad.
Pelatih anyar musim depan (entah Rafael Márquez yang di permanenkan atau nama baru) juga ingin membentuk skuad dengan karakteristik berbeda—lebih segar, lebih muda, dan lebih efisien secara taktik.
Langkah Pahit, Tapi Diperlukan
Bagi fans Barcelona, melepas pemain seperti Raphinha atau Christensen mungkin terasa pahit. Namun dalam konteks membangun ulang skuad yang kompetitif, muda, dan stabil secara keuangan, ini adalah langkah yang tak bisa dihindari.
Tiga nama—Raphinha, Christensen, dan Marcos Alonso—mewakili tiga jenis perpisahan:
- Pemain berbakat tapi kurang cocok secara sistem (Raphinha)
- Pemain bagus tapi kalah saing (Christensen)
- Pemain senior yang waktunya sudah habis (Alonso)
Apapun keputusan akhirnya, yang jelas Barcelona sedang bergerak menuju era baru. Dan untuk membuka jalan bagi masa depan, beberapa pintu harus ditutup terlebih dahulu.