Menyelami Kritik Agen Antony: Benarkah Amorim dan Manchester United yang Salah?

Menyelami Kritikan Agen Antony: Benarkah Amorim dan Manchester United yang Salah?

livescorepialadunia – Manchester United kembali menjadi sorotan setelah agen dari Antony, winger asal Brasil yang didatangkan dari Ajax, melontarkan kritik tajam terhadap situasi yang dialami kliennya di Old Trafford. Dalam beberapa bulan terakhir, performa Antony banyak mendapat kecaman dari media, pengamat, dan suporter United. Namun, kini agen sang pemain justru menuding bahwa masalah bukan terletak pada Antony semata, melainkan lebih kepada kesalahan Ruben Amorim, yang digadang-gadang akan menjadi manajer baru Manchester United, serta kebijakan klub itu sendiri.

Agen Antony Semprot Ruben Amorim yang Berlaku Tak Adil di Manchester United - Detik Sumsel

Lantas, apakah kritikan dari agen Antony ini benar adanya? Ataukah ini hanya bentuk pembelaan terhadap performa Antony yang belum juga membaik? Mari kita selami lebih dalam.

Antony: Dari Harapan Tinggi ke Performa Mengecewakan

Ketika Manchester United menggelontorkan dana sebesar €100 juta untuk merekrut Antony dari Ajax pada musim panas 2022, ekspektasi tinggi langsung menyelimuti dirinya. Sebagai salah satu pemain kesayangan Erik ten Hag di Ajax, Antony diharapkan mampu memberikan warna baru di lini serang United dengan kelincahan, kreativitas, serta kecepatan yang dimilikinya.

Namun, kenyataan di lapangan berbicara lain. Sejak bergabung dengan Setan Merah, Antony kesulitan menunjukkan performa yang konsisten. Ia kerap dikritik karena kurangnya kontribusi nyata dalam bentuk gol dan assist. Statistiknya di musim 2023/24 pun tergolong mengecewakan:

  • Jumlah Pertandingan: 30
  • Gol: 4
  • Assist: 2
  • Dribel Sukses: 43%
  • Tembakan Tepat Sasaran: 35%

Angka-angka ini tentu jauh dari harapan untuk seorang pemain dengan harga selangit seperti Antony. Namun, apakah ini murni kesalahannya?

Kritikan Agen: Apakah Manchester United yang Salah?

Dalam sebuah wawancara eksklusif, agen Antony menyatakan bahwa performa buruk kliennya lebih disebabkan oleh lingkungan klub yang tidak kondusif serta strategi tim Manchester United yang tidak mendukung gaya bermainnya. Ia menyoroti beberapa poin utama:

  • Sistem Permainan yang Tidak Cocok

Menurut sang agen, Antony adalah pemain yang membutuhkan kebebasan bermain lebih untuk bisa menunjukkan kemampuannya. Di Ajax, ia sering bermain dengan peran yang lebih bebas dan lebih sering terlibat dalam proses serangan. Namun, di Manchester United, ia lebih banyak ditugaskan untuk bertahan dan bekerja keras dalam sistem pressing yang diterapkan Ten Hag.

Hal ini membuat Antony kesulitan menampilkan kreativitasnya karena ia lebih sering terjebak dalam duel fisik dengan bek lawan ketimbang diberikan kesempatan untuk mengeksploitasi ruang dengan pergerakannya.

  • Atmosfer Klub yang Kurang Mendukung

Manchester United adalah klub dengan tekanan besar. Setiap pemain yang didatangkan dengan harga mahal akan langsung mendapatkan sorotan tajam, dan Antony tidak luput dari itu. Agen Antony mengklaim bahwa ekspektasi yang terlalu tinggi serta kritik berlebihan dari media dan fans justru membuat sang pemain semakin kehilangan kepercayaan diri.

Dibanding membantunya beradaptasi, Antony justru semakin mendapat tekanan tanpa adanya dukungan yang cukup dari manajemen maupun tim Manchester United pelatih.

  • Kritik Terhadap Rumor Ruben Amorim

Yang menarik, agen Antony juga menyinggung rumor kedatangan Ruben Amorim sebagai calon manajer baru Manchester United. Ia mengklaim bahwa jika Amorim benar-benar menggantikan Ten Hag, maka situasi Antony bisa semakin memburuk.

Ruben Amorim dikenal dengan filosofi permainan yang mengutamakan kedisiplinan taktik dan kerja keras tanpa bola, sesuatu yang mungkin tidak terlalu cocok dengan gaya bermain Antony. Jika Amorim benar-benar datang, ada kemungkinan Antony akan semakin kehilangan tempatnya di tim utama Manchester United.

Baca Juga:

Benarkah Antony Korban dari Kesalahan Manchester United?

Meskipun beberapa kritik dari agen Antony memiliki dasar, ada juga beberapa faktor yang tetap menunjukkan bahwa Antony sendiri juga memiliki tanggung jawab atas performa buruknya. Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  • Kurangnya Adaptasi di Liga Inggris

Premier League adalah liga yang sangat berbeda dibandingkan Eredivisie. Di Belanda, Antony bisa dengan mudah mendominasi pertandingan berkat pergerakan cepat dan tekniknya. Namun, di Inggris, ia harus menghadapi bek-bek yang lebih tangguh secara fisik dan lebih cepat dalam membaca pergerakan lawan.

Jika Antony ingin sukses di Manchester United, ia harus bisa beradaptasi dengan gaya permainan di Premier League, bukan hanya menyalahkan sistem yang ada.

  • Minimnya Peningkatan Performa

Sudah hampir dua musim Antony berada di Manchester United, tetapi belum ada peningkatan yang signifikan dalam permainannya. Ia masih terlalu sering melakukan trik-trik yang tidak efektif, gagal dalam duel satu lawan satu, dan jarang memberikan umpan berbahaya kepada rekan tim Manchester United.

Seorang pemain seharga €100 juta seharusnya bisa berkembang lebih cepat, terutama dengan sumber daya pelatih dan rekan setim berkualitas yang ia miliki di Manchester United.

  • Tanggung Jawab Profesionalisme

Setiap pemain profesional memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan diri mereka sendiri. Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, hingga Kevin De Bruyne semuanya pernah mengalami masa sulit di awal karier mereka, tetapi mereka tetap bekerja keras untuk berkembang.

Antony harus memiliki mentalitas yang sama jika ingin sukses di Old Trafford. Tidak cukup hanya mengandalkan agen untuk membelanya di media, ia harus membuktikan kemampuannya dengan aksi nyata di lapangan.

Siapa yang Harus Disalahkan?

Kritik agen Antony terhadap Manchester United dan Ruben Amorim memang menarik untuk diperhatikan. Ada beberapa poin yang benar, seperti lingkungan klub yang tidak selalu mendukung dan tekanan besar yang diberikan kepada pemain baru. Namun, pada akhirnya, performa Antony tetap menjadi tanggung jawab dirinya sendiri.

Jika Antony ingin membuktikan bahwa dirinya layak berada di Manchester United, ia harus berusaha lebih keras untuk beradaptasi dengan sistem permainan yang ada. Jika ia hanya mengandalkan alasan eksternal, maka karirnya di Old Trafford bisa semakin redup.

Sementara itu, apakah kedatangan Ruben Amorim akan semakin memperburuk situasi Antony? Itu masih menjadi tanda tanya besar. Yang jelas, siapa pun manajernya, pemain sekelas Antony harus bisa membuktikan bahwa dirinya pantas berada di Manchester United dengan performa yang konsisten dan kontribusi nyata untuk tim.

Saat ini, pilihan ada di tangan Antony: tetap bertahan dan bekerja keras, atau tenggelam di bawah bayang-bayang ekspektasi yang tak terpenuhi.

Saya adalah reporter berita sepakbola ternama yang telah membuat nama untuk dirinya dengan liputan mendalam dan analitis tentang dunia sepakbola.