livescorepialadunia – Spekulasi mengenai masa depan Marcus Rashford memasuki babak baru yang mengejutkan. Penyerang Manchester United tersebut dikabarkan ingin hengkang dari Old Trafford dan bergabung dengan Barcelona, meski harus menolak tawaran menggiurkan dari sesama klub Premier League, Aston Villa. Bahkan, Rashford disebut siap memotong gajinya secara signifikan demi mewujudkan kepindahan ke Camp Nou.
Berita ini sontak mengguncang jagat sepak bola Inggris dan Spanyol. Rashford, yang sebelumnya dianggap sebagai “anak emas” Manchester United, tampaknya mulai merasa jenuh dengan situasi yang terjadi di klub saat ini. Ketidakpastian arah klub, performa inkonsisten, dan ketegangan dengan manajemen serta pelatih, diduga menjadi faktor utama yang mendorong keinginannya untuk mencari tantangan baru di luar Inggris.
Rashford: Ikon yang Merasa Terjebak?
Marcus Rashford merupakan produk akademi Manchester United dan telah membela tim senior sejak 2016. Dalam lebih dari 370 penampilan bersama Setan Merah, ia mencetak lebih dari 120 gol dan menjadi salah satu pemain paling konsisten dalam beberapa musim terakhir. Namun, musim 2024/25 berjalan tak seperti yang diharapkan.
Meski sempat mencetak 17 gol musim lalu, Rashford dikritik karena inkonsistensi performa dan minim kontribusi di laga-laga besar. Lebih buruk lagi, hubungan antara dirinya dengan manajer Erik ten Hag dikabarkan memburuk sejak pertengahan musim lalu. Sering dicadangkan, jarang menyelesaikan pertandingan penuh, dan dikritik secara terbuka oleh staf pelatih—semua ini membuat Rashford merasa tak lagi menjadi bagian penting dari proyek klub.
Beberapa laporan menyebut bahwa Rashford sudah menyampaikan keinginannya untuk mencari klub baru kepada agen dan keluarganya sejak awal tahun 2025. Barcelona disebut sebagai destinasi impian, dan kini sang pemain siap berkorban demi mewujudkan kepindahan itu.
Barcelona: Rebuild dan Cari Opsi Serbaguna
Club ini sendiri tengah berada dalam fase pembangunan kembali skuad setelah era Xavi Hernández. Pelatih baru mereka, Hansi Flick, menginginkan pemain yang cepat, agresif, dan bisa bermain di berbagai posisi. Rashford cocok dengan kriteria tersebut. Ia bisa bermain sebagai winger kiri, penyerang tengah, bahkan sesekali sebagai gelandang serang.
Selain itu, Barcelona tengah mencari opsi untuk menggantikan Ferran Torres yang tampil inkonsisten, dan untuk menambah kedalaman lini serang bersama Robert Lewandowski, Raphinha, dan Lamine Yamal. Rashford yang berpengalaman, masih berusia 27 tahun, dan terbukti di kompetisi besar, menjadi target ideal.
Direktur olahraga Barcelona, Deco, dikabarkan telah membuka komunikasi informal dengan perwakilan Rashford sejak awal April. Sumber dari media Spanyol menyebut bahwa kedua pihak memiliki ketertarikan yang sama. Rashford ingin bermain di liga yang lebih taktis dan teknikal, sementara Barcelona melihatnya sebagai peluang emas di tengah kondisi pasar yang sulit.
Baca Juga:
- Sergio Conceicao Mengundurkan Diri Bila AC Milan Juara Coppa Italia?
- Liverpool Bantai Tottenham, Salah Pecahkan Rekor Aguero! Ukir 185 Gol di Premier League
Tolak Aston Villa, Abaikan Tawaran Gaji Tinggi
Yang menarik, menurut laporan dari The Athletic, Aston Villa sudah menawarkan paket kontrak luar biasa kepada Rashford. Tim asuhan Unai Emery itu siap menjadikan Rashford sebagai pemain bergaji tertinggi dalam sejarah klub, bahkan siap memberikan klausul kapten jika ia bergabung.
Namun, Rashford menolak pendekatan tersebut. Meski tergoda untuk tetap bermain di Premier League dan tampil di Liga Champions musim depan bersama Villa, Rashford disebut lebih tertarik pada peluang bermain di Spanyol.
Alasan utamanya bukan uang, melainkan mimpi masa kecil dan keinginan keluar dari bayang-bayang tekanan media Inggris. Rashford telah lama mengidolakan Ronaldinho dan pernah menyebut dalam wawancara pada 2019 bahwa ia ingin suatu saat menjajal La Liga, khususnya bersama Barcelona.
Yang lebih mengejutkan, Rashford juga siap memotong gajinya hingga 30% dari apa yang ia terima di United (£300.000 per minggu) demi memudahkan Barcelona mendatangkannya dalam batasan struktur keuangan mereka yang ketat akibat regulasi La Liga.
Masalah Finansial Barcelona: Hambatan atau Tantangan?
Meski Rashford siap menurunkan gaji, bukan berarti jalan ke Camp Nou mulus. Barcelona masih dibatasi oleh aturan salary cap dari La Liga yang memaksa mereka menjaga keseimbangan neraca keuangan. Setiap pemain baru harus masuk dalam “fit to play” framework, dan jika tidak, pendaftaran mereka bisa ditolak oleh federasi.
Namun Barcelona tampaknya memiliki rencana. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah menjual Ferran Torres atau Ansu Fati, serta mengurangi beban gaji dari pemain veteran seperti Marcos Alonso dan Oriol Romeu.
Barcelona juga mempertimbangkan untuk mendatangkan Rashford dengan skema peminjaman selama satu musim lebih dulu, dengan opsi pembelian di tahun berikutnya. Ini memberi fleksibilitas waktu untuk menyusun keuangan klub tanpa mengorbankan target transfer utama.
Pandangan Pakar dan Legenda
Reaksi terhadap rumor ini pun datang dari berbagai kalangan. Gary Neville, legenda Manchester United dan eks kapten Rashford di awal karier, mengatakan dalam siaran Sky Sports:
“Saya bisa memahami keinginan Rashford untuk mencari sesuatu yang baru. Kadang, bahkan pemain lokal bisa merasa tidak dihargai di klubnya sendiri. Tapi pergi ke Barcelona dan potong gaji? Itu menunjukkan betapa besar keinginannya.”
Sementara itu, pakar sepak bola Spanyol Guillem Balague menilai bahwa Rashford akan cocok di La Liga:
“Dia punya kualitas teknis dan kecepatan yang sesuai untuk gaya main Spanyol. Di bawah pelatih seperti Hansi Flick, Rashford bisa berkembang menjadi lebih taktis, lebih terstruktur, dan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.”
Apa Kata Manchester United?
Hingga saat ini, Manchester United belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait masa depan Marcus Rashford. Namun beberapa laporan menyebut bahwa manajemen klub tidak menutup kemungkinan untuk melepas sang pemain jika harga yang ditawarkan tepat — diperkirakan sekitar £60–70 juta.
Ten Hag sendiri tampaknya tidak lagi memprioritaskan Rashford dalam rencana utamanya. United dikabarkan tengah mengincar winger-penyerang baru, seperti Michael Olise (Crystal Palace) dan Khvicha Kvaratskhelia (Napoli). Jika salah satu dari mereka masuk, jalan Rashford untuk bertahan bisa semakin sempit.
Kondisi ini membuat negosiasi dengan Barcelona sangat mungkin terjadi, terutama jika Rashford secara resmi meminta keluar dan menyepakati pemotongan gaji.
Rashford di Ambang Era Baru
Transfer Marcus Rashford ke Barcelona kini bukan sekadar rumor iseng. Dengan komitmen sang pemain, ketertarikan dari Barcelona, dan minimnya peran di Manchester United, kepindahan ini bisa menjadi kenyataan jika negosiasi berjalan lancar.
Fakta bahwa Rashford rela memotong gaji dan menolak tawaran dari klub Premier League menunjukkan bahwa ini bukan keputusan impulsif, melainkan langkah karier yang telah ia pikirkan matang. Setelah bertahun-tahun di bawah tekanan sebagai wajah utama United, Rashford mungkin melihat Barcelona sebagai tempat yang lebih “netral” untuk mengembangkan diri — tanpa ekspektasi yang membebani seperti di kampung halamannya.