Setelah 383 Hari Penuh Air Mata, Marc Bernal Kembali Merumput Sambil Bawa Assist!

livescorepialadunia – Pesta gol Barcelona 6-0 atas Valencia di Estadi Johan Cruyff, Senin (15/9/2025) dini hari tadi emang keren, tapi bukan itu cerita utamanya. Di balik kemenangan telak itu, ada satu momen yang jauh lebih mengharukan. Bahkan, momen itu sukses membuat semua fans Blaugrana tersenyum lebar, yaitu kembalinya sang permata La Masia, Marc Bernal.
Setelah penantian panjang selama 383 hari, gelandang muda berusia 18 tahun ini akhirnya kembali merasakan rumput lapangan. Momen ini sekaligus mengakhiri mimpi buruk yang menimpanya lebih dari setahun lalu.
Sebagai pengingat, Bernal terakhir kali bermain pada 27 Agustus 2024. Malam itu, laga melawan Rayo Vallecano berubah jadi petaka. Pasalnya, ia mengalami cedera horor di mana ligamen anterior (ACL) dan meniskus di lutut kirinya robek sekaligus.
Siapa Sebenarnya Marc Bernal, Sang Permata La Masia?
Bagi yang mungkin belum terlalu akrab, Marc Bernal adalah salah satu talenta paling bersinar yang lahir dari akademi legendaris Barcelona, La Masia. Jauh sebelum cedera, ia sudah digadang-gadang sebagai “The Next Busquets”, tapi dengan fisik yang lebih kokoh. Posisinya adalah gelandang bertahan (pivot) modern yang punya ketenangan luar biasa dan visi bermain layaknya veteran. Singkatnya, ia adalah tipe pemain yang jadi dambaan setiap pelatih.
Comeback Sempurna yang Bikin Merinding
Stadion Johan Cruyff bergemuruh di menit ke-81. Saat Barca sudah unggul 5-0, Hansi Flick memanggil Marc Bernal untuk masuk menggantikan Pedri. Dengan nomor punggung baru, 22, kehadirannya langsung disambut tepuk tangan meriah. Bahkan, seluruh pemain dan staf di bangku cadangan ikut berdiri memberikan standing ovation.
Hebatnya lagi, cuma butuh beberapa menit di lapangan, Bernal seolah mau bilang ke semua orang kalau sentuhan magisnya nggak hilang. Ia langsung menyodorkan umpan matang yang diselesaikan dengan sempurna oleh Robert Lewandowski untuk mengunci kemenangan 6-0. Sebuah assist di laga comeback? Tentu saja sempurna!
Uniknya lagi, lawan pertama Bernal saat debut senior musim lalu juga Valencia. Bedanya, kali ini momennya terasa jauh lebih manis dan emosional.
Melewati Neraka Cedera ACL Selama Setahun
Namun, di balik momen manis itu, ada perjuangan luar biasa yang ia lalui. Bagi seorang pesepak bola, cedera ACL bukan cuma soal lutut yang rusak, tapi juga soal mental yang hancur. Absen selama 383 hari berarti melewati proses rehabilitasi yang sangat panjang dan menyakitkan. Bayangkan saja, saat rekan-rekan setimnya berlatih di lapangan, Bernal harus menghabiskan waktu berjam-jam di ruang gym sendirian. Oleh karena itu, momen kembalinya ke lapangan ini adalah bukti dari kerja keras dan kekuatan mentalnya yang luar biasa.
Arti Kembalinya Bernal untuk Taktik Barcelona
Kehadiran Bernal juga memberikan dimensi baru bagi lini tengah Barcelona. Selama ini, Barca dikenal punya banyak gelandang kreatif seperti Pedri dan Gavi. Akan tetapi, mereka terkadang kurang sosok penyeimbang yang kuat secara fisik. Bernal, dengan tinggi badan dan kemampuan defensifnya, bisa menjadi jangkar yang sempurna. Artinya, ia adalah tipe pemain yang bisa melindungi lini pertahanan dan memberikan kebebasan bagi para gelandang serang.
Pelatih Hansi Flick sendiri mengaku memberikan kesempatan ini setelah Bernal dinyatakan 100% fit oleh tim medis. Flick tahu betul betapa pentingnya momen ini bagi sang pemain. “Selanjutnya, langkah berikutnya adalah terus meningkatkan persiapan agar semakin siap,” ujar Flick, menunjukkan bahwa ia akan mengintegrasikan Bernal secara perlahan.
Babak Baru dan Harapan untuk La Masia
Kembalinya Marc Bernal bukan hanya kemenangan personal, tapi juga kemenangan bagi filosofi Barcelona. Selain itu, ini adalah suntikan moral yang membuktikan bahwa La Masia terus menghasilkan talenta-enta kelas dunia. Tentu saja, perjalanan Bernal baru dimulai lagi dan ekspektasi harus dikelola dengan baik.
Pada akhirnya, dengan senyum yang tak bisa lagi ia sembunyikan, Bernal resmi kembali menjadi bagian dari skuad utama. Baik sang pemain maupun para Cules (fans Barcelona) yakin satu hal: penantian panjang telah berakhir, dan sebuah babak baru yang cerah dalam kariernya akhirnya siap ditulis.