Kembalinya Xabi Alonso ke Real Madrid Bisa Jadi Ancaman Bagi Milan

Kembalinya Xabi Alonso ke Real Madrid Bisa Jadi Ancaman Bagi Milan

livescorepialadunia – Kembalinya Xabi Alonso ke Real Madrid sebagai pelatih utama bukan hanya menjadi cerita nostalgia bagi para penggemar Los Blancos. Lebih dari itu, kedatangan mantan gelandang elegan ini juga berpotensi mengubah peta kekuatan di Eropa, dan—secara tak langsung—bisa menjadi ancaman nyata bagi klub-klub besar lainnya, termasuk AC Milan.

Xabi Alonso Sepakati Kontrak Jadi Pelatih Real Madrid hingga 2028

Bukan tanpa alasan. Xabi Alonso bukan sekadar eks pemain yang pulang kampung. Ia datang sebagai pelatih muda penuh visi yang baru saja menorehkan sejarah luar biasa bersama Bayer Leverkusen. Jika keberhasilannya bersama Leverkusen bisa direplikasi di Madrid, maka klub raksasa La Liga itu akan makin dominan di Eropa.

Dan inilah yang menjadi kekhawatiran bagi Milan. Bukan hanya karena Real Madrid akan semakin kuat, tapi juga karena kedatangan Xabi Alonso bisa berdampak langsung ke strategi, target pemain, dan prospek masa depan I Rossoneri. Mari kita ulas lebih dalam mengapa ini bisa menjadi sinyal bahaya bagi AC Milan.

Madrid Era Baru: Perpaduan Galácticos dan Taktik Modern

Real Madrid di bawah Carlo Ancelotti telah menjalani masa kejayaan kedua. Namun, era Ancelotti kini mendekati akhir, dan Xabi Alonso dipersiapkan sebagai suksesor alami. Kemenangan Leverkusen di Bundesliga dan gaya bermain Xabi Alonso yang menyerang, progresif, serta disiplin secara taktik membuatnya menjadi kandidat ideal.

Berbeda dengan Ancelotti yang mengandalkan pengalaman dan fleksibilitas, Xabi Alonso datang dengan filosofi modern yang lebih “terstruktur”. Ia mampu menyeimbangkan permainan menyerang dan bertahan tanpa kehilangan identitas tim.

Artinya? Jika pemain seperti Jude Bellingham, Vinicius Jr., Eduardo Camavinga, dan (jika benar) Kylian Mbappé berada di tangan Xabi Alonso, maka Madrid akan menjadi tim yang bukan hanya bertabur bintang, tapi juga sangat terorganisir secara taktik.

“Kembalinya Xabi Alonso adalah fondasi dari proyek jangka panjang Madrid yang akan menakutkan Eropa,” tulis jurnalis Spanyol, Guillem Balagué.

Dan ini bukan kabar baik bagi klub-klub seperti AC Milan yang tengah membangun ulang skuad untuk kembali berjaya di Eropa.

Buru Pemain yang Sama: Madrid Bisa Bajak Target Milan

Salah satu alasan paling jelas mengapa kembalinya Xabi Alonso bisa jadi ancaman bagi Milan adalah karena Real Madrid dan Milan kerap mengincar pemain yang sama—terutama talenta muda dengan prospek cerah.

Beberapa nama yang disebut masuk radar Milan, kini juga mulai dikaitkan dengan Madrid setelah Xabi Alonso dikonfirmasi bakal melatih:

  1. Florian Wirtz

Gelandang kreatif Leverkusen ini adalah anak emas Xabi Alonso.

Milan sempat disebut memantau situasi Wirtz untuk masa depan, namun Madrid kini berada di posisi yang jauh lebih menguntungkan—baik dari segi finansial maupun hubungan personal.

  1. Jeremie Frimpong

Bek sayap Leverkusen yang bermain eksplosif.

Milan sedang mencari bek kanan baru untuk musim depan. Tapi Frimpong kini lebih dekat ke Madrid karena Xabi Alonso ingin membawanya sebagai bagian dari sistem andalannya.

  1. Victor Boniface

Striker Leverkusen yang sempat dikaitkan dengan Milan sebagai pengganti Giroud.

Jika Xabi Alonso ke Madrid, bukan tidak mungkin Boniface masuk radar mereka sebagai pelapis atau tandem Mbappé.

Ini menunjukkan bahwa setiap target Milan di pasar pemain kini berpotensi “diserobot” Madrid, terutama jika pemain tersebut pernah ditangani Xabi Alonso.

Baca Juga:

Ancaman Finansial dan Daya Tarik Nama Besar

AC Milan saat ini memang sedang mengalami perbaikan finansial, terutama setelah diambil alih oleh RedBird Capital. Tapi tetap saja, mereka tidak punya kekuatan ekonomi sebesar Real Madrid. Ketika kedua klub bersaing merekrut pemain, Madrid hampir selalu diunggulkan.

Dan kedatangan Xabi Alonso hanya memperkuat daya tarik itu.

“Xabi Alonso adalah pelatih muda dengan pendekatan modern. Pemain muda akan sangat tertarik bekerja dengannya, apalagi di klub sebesar Madrid,” ujar Fabrizio Romano dalam podcast-nya.

Bandingkan dengan Milan, yang sampai hari ini belum punya kejelasan soal siapa pelatih musim depan. Stefano Pioli diperkirakan akan hengkang, namun nama pengganti seperti Paulo Fonseca, Sergio Conceicao, atau bahkan Thiago Motta belum final. Ketidakpastian ini bisa membuat Milan kehilangan momentum—sementara Madrid sudah melaju lebih cepat dengan proyek Xabi Alonso.

Dampak Langsung: Perebutan Talenta dan Sponsor Global

Real Madrid adalah merek global. Mereka bisa menjual proyek “New Era” di bawah Xabi Alonso sebagai narasi besar kepada pemain muda, sponsor, hingga media internasional. Ini bisa berdampak langsung ke klub-klub seperti Milan yang juga sedang berjuang memulihkan reputasi global mereka.

  • Dalam hal perebutan sponsor:

Jika Real Madrid terus meroket secara performa dan popularitas, sponsor global bisa lebih memilih berinvestasi ke proyek mereka dibanding ke klub Serie A yang masih dianggap “ketinggalan zaman”.

  • Dalam hal perebutan pemain akademi dan scouting:

City Football Group, Red Bull, dan Real Madrid kini sangat agresif dalam mengamankan bakat usia 16–20 tahun.

Milan harus bersaing di pasar talenta muda, dan kehadiran Xabi Alonso di Madrid membuat klub Spanyol itu jauh lebih menarik bagi pemain muda.

Situasi Internal Milan yang Masih Goyah

Kembalinya Xabi Alonso ke Madrid juga terasa kontras dengan situasi Milan yang hingga kini belum stabil secara internal.

Beberapa isu yang masih menggantung di Milan:

  • Pelatih baru belum ditentukan secara resmi.
  • Bursa transfer musim panas belum memiliki arah jelas.
  • Beberapa pemain kunci seperti Maignan, Theo Hernandez, dan Leão dikaitkan dengan klub lain.

Sementara itu, Madrid sudah lebih siap:

  • Pelatih baru (Xabi Alonso) hampir pasti.
  • Kedatangan Mbappé hanya tinggal menunggu pengumuman.
  • Proyek jangka panjang bersama generasi baru seperti Bellingham, Camavinga, Tchouaméni, dan Arda Güler sudah berjalan.
  • Gap antara Milan dan Madrid bisa semakin besar jika Rossoneri tidak segera membenahi struktur internal dan arah proyek mereka.

Apakah Ada Sisi Positif Bagi Milan?

Meski sebagian besar terasa sebagai ancaman, sebenarnya ada juga sisi positif dari Xabi Alonso kembali ke Madrid bagi Milan.

Jika Madrid terlalu fokus pada pemain-pemain Leverkusen atau bintang besar lainnya, maka Milan bisa lebih leluasa mendekati target-target alternatif yang luput dari perhatian klub besar.

Selain itu, struktur transfer yang rapi dari Madrid bisa membuat persaingan lebih jelas—daripada perang harga yang kacau. Milan bisa menyusun strategi berdasarkan sisa pasar, dengan pendekatan yang lebih personal atau menawarkan waktu bermain lebih besar.

Namun itu semua tetap bergantung pada kecepatan Milan merespons dinamika pasar. Jika terlalu lambat, mereka tetap akan tertinggal.

Xabi Alonso Bisa Bangun Dinasti, Milan Harus Waspada

Kembalinya Xabi Alonso ke Real Madrid bukan hanya cerita romantis antara mantan pemain dan klub lamanya. Ini adalah momen penting yang bisa menjadi titik balik dominasi Madrid di Eropa untuk dekade berikutnya. Xabi Alonso membawa ide baru, gaya bermain modern, dan karisma yang menjual di mata publik.

Bagi Milan, ini bukan hanya tentang kehilangan pemain incaran. Ini tentang bagaimana mereka harus bergerak lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih strategis agar tidak kalah bersaing—baik di level domestik maupun kontinental.

Jika Milan ingin kembali ke level puncak seperti era Ancelotti, maka mereka harus melihat langkah Real Madrid dan Xabi Alonso sebagai cermin untuk mempercepat transformasi mereka sendiri.

Saya adalah reporter berita sepakbola ternama yang telah membuat nama untuk dirinya dengan liputan mendalam dan analitis tentang dunia sepakbola.