Patahkan Kutukan! Mason Mount Mulai Ikuti Jejak Ronaldo di Nomor 7 MU

Mason Mount

Patahkan Kutukan! Mason Mount Mulai Ikuti Jejak Ronaldo di Nomor 7 MU

Mason Mount
Mason Mount

livescorepialadunia, Manchester United (MU) tampaknya mulai melihat tanda-tanda berakhirnya kutukan nomor punggung 7! Sejak kepergian Cristiano Ronaldo ke Real Madrid pada 2009, hanya sang megabintang itu—lewat comeback pada 2021—yang mampu memenuhi ekspektasi besar di balik nomor ikonik tersebut.

Deretan pemain lain yang pernah mengenakan nomor keramat itu justru gagal bersinar. Mulai dari Michael Owen yang rentan cedera, Antonio Valencia yang kembali ke nomor lama, Angel Di Maria yang pergi setelah semusim, Memphis Depay yang gagal beradaptasi, Alexis Sanchez yang meredup drastis, hingga Edinson Cavani yang tampil cukup baik namun kerap absen.

Seperti dikutip The Sun, Mason Mount sempat terlihat mengikuti jejak kegagalan itu. Didatangkan pada 2023 sebagai gelandang tengah, perannya justru tidak jelas. Ia lebih sering berkutat di ruang perawatan. Total $61$ laga ia lewatkan dalam dua musim pertamanya! Namun, musim ini cerita berubah total.

Naga303

Buah Kepercayaan Ruben Amorim: Mount Menemukan Peran Barunya

 

Kemenangan atas Crystal Palace menjadi momen penting bagi Mount. Itu adalah $90$ menit penuh pertamanya di Premier League sejak November 2023. Yang menarik, sejauh musim ini bergulir, Mount hanya melewatkan satu pertandingan. MU memperlakukan sang pemain dengan lebih hati-hati, dan hasilnya mulai terlihat.

Manajer baru MU, Ruben Amorim, sudah mengungkapkan rasa cintanya terhadap Mount sejak sebelum ia resmi memimpin United. Kepercayaan itu nyata terlihat di lapangan.

Mount tampil dominan saat melawan Fulham di awal musim dan kembali bersinar kontra Burnley. Ia juga menjadi penentu kemenangan melawan Sunderland, menciptakan peluang di Anfield serta memberikan assist untuk Benjamin Sesko di markas Tottenham Hotspur. Bahkan, ia kembali menjadi pahlawan lewat gol penentu saat menghadapi Palace.

Statistik Mencengangkan:

Mount baru tampil sebagai starter dalam enam dari $13$ laga Premier League, namun ia sudah mencatat delapan key passes! Angka ini menunjukkan kontribusinya sebagai kreator peluang. Pergerakan tanpa bolanya pun sama pentingnya, terutama dalam tekanan tinggi dan transisi cepat ala Amorim.

Kepercayaan sang pelatih sangat besar hingga ia menggeser Alejandro Garnacho dari starting XI di final Liga Europa. Meskipun keputusan itu menimbulkan kontroversi dan berdampak buruk bagi Garnacho, hal itu menunjukkan betapa sentralnya Mount dalam proyek Amorim.

Peran Baru: Dari Gelandang Tengah Menjadi Bagian Trio Depan

 

Amorim menemukan formula baru untuk Mount: bukan sebagai gelandang tengah tradisional, melainkan sebagai bagian dari trio depan yang aktif melakukan pressing dan menciptakan serangan.

Analisis Taktik:

Amorim membutuhkan pemain di posisi itu yang memiliki kecerdasan taktis tinggi dan mampu mengalirkan bola cepat ke striker. Mount memiliki visi dan akurasi passing yang dibutuhkan Amorim untuk memecah pertahanan rapat. Kehadiran Mount di lini depan juga membantu mengisi celah di lini tengah saat transisi bertahan, sehingga membuat struktur MU menjadi lebih seimbang.

Perbandingan Kontrak Mahal:

MU mungkin tidak bisa menghapus kenyataan bahwa mereka membayar £60 juta untuk Mount di musim yang sama ketika Declan Rice dan Moises Caicedo pindah klub. Namun, kini Mount mulai menunjukkan bahwa label harga itu sepadan dengan kontribusi taktisnya.

Nomor 7 Mulai Punya Harapan Baru

 

Di luar lapangan, Mount juga menunjukkan sisi kepemimpinannya. Ia memberikan dukungan kepada pemain muda seperti Patrick Dorgu dan Leny Yoro, yang sempat tampil di bawah standar dan menjadi sorotan publik. Kehadirannya menjadi figur senior yang menenangkan di skuad.

Pekan ini akan menjadi ujian besar bagi ketahanan fisiknya dengan jadwal Kamis–Senin, termasuk comeback Matheus Cunha yang siap merebut posisi.

Namun jika Mount mampu menjaga performa dan konsistensinya, bukan tidak mungkin nomor $7$ MU kembali punya tujuan sejati. Mount belum memiliki chant dari suporter, tetapi melihat situasi sekarang itu hanya soal waktu saja sampai ia mendapatkannya.