livescorepialadunia – Dani Olmo harus pasang badan buat ngebela rekan setimnya di Barcelona, Lamine Yamal. Pasalnya, pemain super muda itu baru aja menarik diri dari skuad Timnas Spanyol gara-gara cedera pangkal paha (dikenal sebagai pubalgia).
Keputusan mundurnya Yamal ini sempat bikin banyak pihak kaget. Tapi, Olmo menegaskan kalau komitmen Yamal buat Timnas Spanyol nggak perlu diragukan sama sekali.
“Yamal selalu ingin bergabung dengan timnas, dan ia hanya mundur karena kondisinya tidak 100%. Keraguan soal keinginannya bermain untuk Spanyol tidak adil, sebab di balik layar justru sebaliknya,” kata Olmo, (Jumat, 14/11/2025).
Olmo juga ngebantah anggapan kalau lagi ada “perang dingin” antara Barcelona dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Dia negasin kalau kedua pihak cuma pengen Yamal sembuh total.
“Saat ini Yamal sedang beristirahat dan diperkirakan akan kembali berlatih dengan Barcelona minggu depan. Jika proses pemulihannya lancar, ia kemungkinan akan siap tampil melawan Athletic Club,” imbuhnya.

Apa Itu Pubalgia? Cedera ‘Nyebelin’ Pesepakbola
Biar nggak bingung, pubalgia atau yang sering disebut sports hernia (hernia atlet) ini adalah cedera paling “nyebelin” buat pesepakbola. Perlu dicatat, ini bukan hernia beneran (usus turun).
Pubalgia adalah robekan atau ketegangan hebat pada jaringan lunak (otot, tendon, atau ligamen) di area selangkangan atau perut bagian bawah. Rasanya sakit banget pas pemain melakukan gerakan memutar, lari cepat, atau nendang bola. Karena cederanya “kambuhan”, pemulihannya seringkali butuh istirahat total dan penanganan khusus.
Pelatih Timnas Spanyol Kaget dan Kecewa
Di sisi lain, pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, udah nanggapi pencoretan Lamine Yamal dari skuad La Roja (buat lawan Georgia dan Turki).
Kabar mundurnya “Si Bocah Ajaib” Barcelona ini datangnya dadakan banget. Bahkan, pihak Timnas Spanyol ngaku baru tahu soal perawatan medis yang dijalanin Yamal pada Senin (10/11/2025) malam.
Selasa (11/11/2025) paginya, RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) ngerilis pernyataan resmi. Isinya, Lamine Yamal dibebaskan dari tugas internasional setelah Barcelona memberikan “perawatan radiofrekuensi” di area selangkangannya buat nanganin sports hernia.
Dalam pernyataan itu, RFEF nggak nutupin rasa kaget dan kecewanya. Kenapa? Karena mereka nggak dikasih tahu sebelumnya kalau perawatan itu dilakuin Senin pagi. Mereka baru nerima laporan lengkapnya Senin malam (setelah kejadian).
Trauma “Kasus Gavi & Pedri” Terulang?
Sebenarnya, kemarahan Federasi Spanyol (RFEF) ini ada “bensin”-nya. Pasalnya, mereka punya “trauma” sama Barcelona soal nanganin pemain muda.
Masih ingat kasus Pedri? Dia “diporsir” gila-gilaan sama klub dan timnas (main di Euro dan Olimpiade di musim panas yang sama) sampai akhirnya cedera kronis. Yang paling parah, Gavi, yang cedera ACL parah justru pas lagi main buat Timnas Spanyol di laga yang nggak penting. RFEF jelas nggak mau “aset” emas mereka (Yamal) hancur lagi.
Momen yang ‘Nggak Wajar’ Menurut Pelatih
Nggak lama setelah RFEF ngerilis pernyataan, Luis de la Fuente langsung ngasih komentar di radio nasional.
“Tentu saja saya terkejut. Ketika Anda tidak tahu apa pun tentang sesuatu, tidak tahu detailnya, lalu tiba-tiba diberi tahu, Anda pasti terkejut, apalagi jika itu masalah medis,” ujar de la Fuente.
“Ada prosedur yang dilakukan di luar federasi. Memang begitu kenyataannya, dan kami harus menerimanya. Tapi ini bukan hal yang biasa. Tidak, saya belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya. Saya rasa ini bukan sesuatu yang normal.”
Perawatan ‘Radiofrekuensi’ yang Jadi Masalah
Yang bikin RFEF kaget adalah metode perawatannya (radiofrekuensi). Secara teknis, ini adalah prosedur medis (meskipun ringan) di mana dokter pakai gelombang radio buat “membakar” atau “mematikan” saraf-saraf kecil di area yang sakit. Tujuannya? Biar sinyal nyerinya nggak nyampe ke otak. Ini bukan operasi besar, tapi jelas RFEF merasa mereka harusnya tahu sebelum Barca “mengotak-atik” pemain timnas.
Status “Anak Emas” Lamine Yamal
Wajar banget RFEF dan Barca “rebutan” Yamal. Soalnya, di usianya yang baru 18 tahun (di cerita ini, Yamal lahir 2007), dia udah jadi starter reguler di lini depan Barcelona. Bahkan, dia adalah pemegang rekor sebagai pemain dan pencetak gol termuda sepanjang sejarah Timnas Spanyol. Kehilangan dia (meski cuma buat 2 laga) jelas jadi pukulan berat buat De la Fuente.
AGEN BOLA TERPERCAYA DEWAGG
Daftar disini >> syrosmap.com