LIVESCOREPIALADUNIA – Tim nasional Indonesia memiliki kekuatan 23 pemain untuk Piala AFF 2022. Antara nama itu, ada sembilan pemain yang dengan status debutan untuk gelaran ini.
Menariknya, beberapa pemain itu sebenarnya sudah cukup kenyang pengalaman bermain untuk Tim nasional Indonesia . Maka, cukup mengagetkan bila pemain ini baru sekarang merasakan panasnya atmosfer Piala AFF.
Disamping itu, ada pula pemain asing yang baru jadi masyarakat negara Indonesia melalui proses naturalisasi. Walau belum mempunyai pengalaman tampil di Piala AFF, beberapa pemain ini diprediksikan membuat Tim nasional Indonesia lebih kuat.
Baca Juga:
- Piala AFF 2022 : Prediksi Pertandingan Singapura vs Myanmar
- Keisuke Honda Yang Membuat Perubahan di Timnas Kamboja Piala AFF 2022
Karena mereka telah mempunyai jam terbang oke. Berikut beberapa pemain Tim nasional Indonesia yang baru pertama kalinya terjun di Piala AFF.
Ilija Spasojevic
Penyerang Bali United ini tidak perlu diragukan kembali kualitasnya. Spasojevic musim kemarin jadi hebat skorer Liga 1 dengan 23 gol. Musim inilah bersaing di bursa pemain tersubur. Pemain kelahiran Montenegro ini sudah membungkus 7 gol.
Sebetulnya Spaso terdaftar pernah bela Tim nasional Indonesia pada tahun 2017 lalu. Waktu itulah diundang pelatih Luis Milla. 2x tampil ia membungkus tiga gol.
Namun setelah itu, Spaso tidak lagi dilirik Tim nasional Indonesia. Karena Tim nasional Indonesia melakukan peremajaan skuat dan memilih pemain yang memiliki darah Indonesia.
Pelatih, Tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong baru memanggilnya ketika pemfokusan latihan paling akhir di Bali. Itu juga karena stiker Dimas Drajad alami cidera.
Misalkan Dimas pada keadaan bugar, bisa saja Spaso tidak akan merasakan tampil di Piala AFF. Karena saat ini umurnya telah 35 tahun.
Kelihatannya Spaso akan totalitas untuk Merah Putih di kompetisi ini. Ia akan memberikan bukti jika patut bela Indonesia.
Pemain tengah kelahiran Belanda ini telah memberikan bukti di Kwalifikasi Piala Asia dan beberapa uji-coba internasional bersama Tim nasional Indonesia.
Tahun ini, Klok bermain bagus di SEA Game. Pemain sekelas Evan Dimas harus terlewatkan dengan kedatangannya.
Sebetulnya, Klok memperoleh paspor Indonesia semenjak 2020 kemarin. Tetapi baru tahun inilah menjalani debut bersama team Merah Putih.
Itu bersamaan dengan berkurangnya performa Evan Dimas. Dan Klok malah bermain stabil di club atau Tim nasional Indonesia semenjak tahun ini.
Kemungkinan pemain tengah 29 tahun ini tetap jadi opsi khusus Shin Tae-yong di baris tengah. Bersama Tim nasional Indonesia, Klok punyai 5 caps dan mengumpulkan dua gol. Cukup bagus. Karena ia pemain tengah yang punyai ketepatan tembakan terarah.
Jordi Amat
Pemain yang paling dinanti laganya di kejuaraan AFF. Karena ia akan menjalani debut dengan Tim nasional Indonesia. Sejauh ini, Jordi belum juga pernah bermain untuk Merah Putih karena naturalisasinya belum selesai. Baru tengah November lalu Jordi jalani sumpah sebagai Masyarakat Negara Indonesia (WNI).
Walau tidak pernah bela Tim nasional Indonesia, tetapi ia seringkali jalani pemfokusan latihan. Hingga ia telah lakukan penyesuaian dengan pemain lain. Tinggal bagaimana ia mengerahkan kisah hidupnya saat debut di Piala AFF kelak.
Jordi bukan pemain asal-asalan. Ia sempat menjadi sisi Tim nasional Spanyol di barisan umur. Di tingkat senior, bek 30 tahun ini pernah bermain untuk Rayo Vallecano, Espanyol, Real Betis, Swansea . Maka, harapan publik Indonesia begitu tinggi padanya.
Saddil Ramdani
Pemain sayap eksplosif ini seringkali masuk keluar Tim nasional Indonesia. Tetapi anehnya, ia belum mencicip Piala AFF. Walau umurnya baru 23 tahun, Saddil terdaftar mempunyai 15 caps bersama Tim nasional Indonesia senior.
Jumlah yang cukup tinggi. Tetapi ia semakin banyak tampil di uji-coba internasional. Disamping itu dia sempat bela Tim nasional Indonesia di kwalifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.
Bila menyaksikan kekuatannya, Saddil satu diantara pemain sayap terbaik Indonesia sekarang ini. Bersama Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri tentu saja.
Saddil punyai jam terbang internasional cukup tinggi. Karena dua musim paling akhir ia bela team Malaysia, Sabah FA. Saat di atas lapangan, Saddil bisa jadi pembeda. Eksplosif dan bisa saja pemecah kebuntuan dengan tendangan kerasnya.
Muhammad Rafli
Penyerang yang ini sempat menjadi bahan pembicaraan. Karena performanya di Arema FC sedang menurun. Tetapi ia masih tetap diundang Shin Tae-yong. Dalam beberapa uji-coba internasional, kelihatan langkah bermain Rafli berlainan dengan Arema.
Saat bermain untuk Tim nasional Indonesia, ia kelihatan lebih lepas. Rafli seringkali dipasang sebagai penyerang. Dan di Arema, pemain 24 tahun ini terpasang sebagai pemain tengah. Musim ini tidak tahu kenapa, Rafli kelihatan lebih terbeban pada saat main dengan Singo Edan.
Bersama Tim nasional Indonesia, Rafli telah mempunyai 8 caps. Ia menjalani kiprah tahun kemarin bersama team senior Indonesia. Tetapi Rafli tidak pernah mencetak gol. Karena ia seringkali tampil jadi alternatif daripada pemain inti.
Marselino Ferdinan
Pemain yang paling mengambil alih perhatian semenjak tahun kemarin. Marselino dikatakan sebagai pemain tengah muda terbaik Indonesia sekarang ini.
Sebagai pemain striker tengah, ia mempunyai kekuatan lengkap. Kemampuan bagus, misi bermain oke dan tendangan keras. Bermainnya kelihatan lebih matang. Walau sebenarnya umurnya baru 18 tahun.
Awalnya, Marselino jadi unggulan Tim nasional Indonesia di barisan umur. Karena permainannya paling mencolok, ia diundang ke team senior untuk Piala AFF.
Sekarang ini, Marselino mempunyai 7 caps dengan tim nasional Indonesia. Ia telah cetak 1 gol. Paling prospektif untuk pemain muda. Tidak tutup kemungkinan Marselino jadi pemain utama dalam kompetisi ini.