Erling Haaland Menepati Janji Drogba dengan Selebrasi Ikonik

erling haaland

livescorepialadunia – Erling Haaland Menepati Janji Drogba dengan Selebrasi Ikonik. Erling Haaland, penyerang muda fenomenal, telah membuktikan dirinya tidak hanya sebagai mesin gol di lapangan tetapi juga seorang yang menepati janji. Pada suatu malam penuh bintang, ketika ia menerima penghargaan Gerd Muller Trophy 2023 yang diakui secara internasional, Haaland berjanji akan menghormati salah satu legenda sepak bola, Didier Drogba, dengan cara yang sangat spesial.

Janji ini bukanlah perkataan kosong. Haaland, yang dikenal dengan ketajaman dan keganasannya di depan gawang lawan, melontarkan janji ini saat menerima penghargaan prestisius yang diberikan kepada penyerang paling tajam sepanjang musim 2022/2023. Penghargaan ini tidak lain adalah simbol pengakuan atas kerja keras dan dedikasi seorang penyerang dalam menorehkan namanya di papan skor.

Erling Haaland Menepati Janji Drogba

Tak lama setelah momen penghargaan yang penuh emosi tersebut, Haaland langsung menunjukkan mengapa dia layak atas trofi yang diberikan kepadanya. Dalam pertandingan pekan ke-4 Grup G Liga Champions musim 2023/2024, Haaland kembali membuktikan ketajamannya. Manchester City, dengan bantuan dua gol darinya, meraih kemenangan yang luar biasa dengan skor 3-0 melawan Young Boys di Etihad Stadium dalam livescore bola.

Tribut Untuk Sang Legenda

Gol pembuka yang Haaland cetak merupakan buah dari eksekusi penalti yang tenang di menit ke-23. Yang menarik, bukan hanya golnya yang menjadi pusat perhatian, melainkan selebrasi yang ia pilih. Dengan kedua tangan yang digerakkan khas Drogba, Haaland tidak hanya menghormati janjinya tetapi juga menghidupkan kembali kenangan tentang salah satu selebrasi paling ikonik dalam sejarah sepak bola.

Selebrasi ini bukan tanpa cerita. Di malam penganugerahan Ballon d’Or 2023, Drogba, sang ikon Chelsea, menantang Haaland untuk menirukan selebrasi yang telah membuat Drogba dikenal luas. Pertanyaan ini dilontarkan langsung oleh Drogba di panggung yang sama saat Haaland menerima trofi dari Gary Lineker, penyerang legendaris Inggris.

Baca juga:

Kejayaan Haaland tidak hanya berhenti pada selebrasi. Kemenangan yang diraih oleh Manchester City juga memastikan mereka lolos ke babak gugur Liga Champions. Koleksi poin sempurna, yaitu 12 dari empat pertandingan yang telah dimainkan, membawa mereka ke puncak kejayaan dan meninggalkan RB Leipzig di posisi kedua dengan selisih tiga poin.

Dengan mengadopsi selebrasi Drogba, Haaland tidak hanya menghormati salah satu penyerang terbaik yang pernah ada tetapi juga menegaskan posisinya sebagai bintang masa depan sepak bola dunia. Janji yang ditepati, gaya yang dihidupkan kembali, dan kemenangan yang diraih, semua itu menyatukan Haaland dengan Drogba dalam satu spirit yang sama: spirit para pencetak gol ulung yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Legasi Sang Predator Kotak Penalti

Ketika Haaland mengayunkan kedua tangannya ke udara, itu bukan sekadar selebrasi; itu adalah pengakuan atas pembentukan legasi. Seperti Drogba, Haaland kini menjadi simbol ketakutan bagi para bek lawan dan pengharapan bagi para pendukungnya. Di usianya yang masih muda, Haaland telah menunjukkan bahwa dia tidak hanya seorang pencetak gol yang hebat tetapi juga seorang pemain yang menghormati dan menghargai sejarah serta para pemain yang telah membuka jalan baginya.

Ex-Man City defender Lescott explains why Haaland did Drogba's goal  celebration - Daily Post Nigeria

Dengan mengadopsi selebrasi Drogba, Haaland menunjukkan kesetiannya pada warisan sepak bola. Ini bukan hanya tentang mencetak gol, tetapi juga tentang memahami dan menghargai sejarah yang telah mempengaruhi karirnya. Setiap gerakan selebrasi yang ia peragakan di lapangan bukan hanya untuk kegembiraan pribadi atau pengakuan, tetapi juga sebagai hormat kepada mereka yang telah menginspirasinya dalam asialive88.

Evolusi Seorang Penyerang

Evolusi Haaland sebagai penyerang dapat dilihat dari caranya mengatasi berbagai pertahanan lawan dan kemampuannya untuk menemukan celah meskipun dalam tekanan yang kuat. Dia tidak hanya menggunakan kekuatan fisiknya, tetapi juga kecerdasan dan kecepatannya untuk mencapai posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Ini adalah ciri khas yang juga pernah kita lihat pada Drogba di masa jayanya.

Selebrasi Haaland juga menunjukkan keanggunan di balik kekuatannya. Sama seperti Drogba yang dikenal dengan kekuatan fisik dan kemampuan luar biasa dalam memanfaatkan bola mati, Haaland juga telah menunjukkan bahwa kekuatan dan keanggunan bisa berjalan bersama. Ini adalah simbiosis sempurna antara kekuatan dan finesse, yang membuat seorang penyerang menjadi tak terlupakan.

Kemenangan Manchester City dan selebrasi Haaland menjadi puncak dari pengakuan atas kualitas yang dimilikinya. Dengan menepati janjinya, Haaland tidak hanya mengukir namanya sendiri dalam catatan sejarah tetapi juga membawa bersamanya semangat dari para pendahulunya. Tindakan ini memperlihatkan bahwa sepak bola adalah lebih dari sekadar permainan; itu adalah perjalanan yang penuh dengan tradisi, kehormatan, dan penghormatan.

Pembuktian di Liga Champions

Liga Champions telah menjadi panggung dimana Haaland membuktikan dirinya tidak hanya sebagai penyerang yang mematikan tetapi juga sebagai pemain yang dapat diandalkan dalam situasi kritis. Keberhasilannya membawa Manchester City lolos dari fase grup bukan hanya kemenangan bagi timnya, tetapi juga bagi Haaland sendiri dalam perjalanan karirnya.

Di akhir cerita ini, kita melihat bahwa Erling Haaland bukan hanya pencetak gol yang hebat, tetapi juga seorang profesional yang tahu bagaimana memberikan penghormatan tertinggi kepada mereka yang telah memengaruhi dan menginspirasi perjalanannya. Selebrasi yang dia pilih tidak hanya membawa kembali kenangan tentang Didier Drogba tetapi juga menegaskan bahwa Haaland sedang dalam perjalanan untuk menjadi legenda sepak bola selanjutnya.

Erling Haaland, dengan langkah-langkahnya yang penuh kepastian di lapangan hijau, telah mengingatkan kita pada kekuatan penghormatan dalam olahraga. Dengan selebrasi yang menggema di tribun, ia tidak hanya memperkaya sejarah sepak bola tetapi juga menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai jejak para legenda.